Denpasar, CNN Indonesia —
Beberapa garis pantai atau pantai di Kabupaten Padang Bali mulai dikelilingi sampah.
Hal ini terjadi seiring meningkatnya intensitas hujan di Pulau Dewata.
Made Gede Dwipayana, Koordinator Evakuasi Sampah Laut (Desalut) DLHK Padang, mengatakan pengangkutan sampah yang terdampar di sepanjang pantai Kabupaten Padang Bali sudah berlangsung sejak akhir November tahun lalu.
“Dimulai akhir November 2024,” ujarnya saat dikonfirmasi, Senin (12/9).
Ia menjelaskan, sampah tersebut sebagian besar berupa ranting dan batang kayu, dan sejauh ini sudah terkumpul sekitar 200 ton sampah. Ia mengatakan, selama ini pengangkutan sampah hanya terjadi di kawasan Pantai Samijita yakni Seminyak, Legian, dan Kuta.
Sementara itu, belum diangkut ke Kedonganan, Jimbalan dan wilayah selatan lainnya, melainkan hanya dibersihkan dan dikumpulkan.
“Kita tidak bisa setiap hari, barangnya harus kita jemput dulu, lalu dijemput di beberapa tempat baru diangkut. Sekarang yang diangkut hanya sekitar 200 ton, di Seminyak, Legian, Kuta. Katanya, meski terjadi di Kedong Kanaan dan Jimbaran, namun tetap tidak “kita kirim, tapi kita bersihkan”.
“Sebagian besar berupa ranting dan potongan kayu besar, 200 ton, sekitar dua atau tiga hari akan kita mulai pengangkutannya. Nanti akan terus bertambah dan semakin banyak,” lanjut Mad Gede.
Ia mengatakan, setiap kali musim hujan tiba, kapal sampah selalu berdatangan ke wilayah pesisir Kabupaten Badong. Selain itu juga karena adanya angin barat, puing-puing tersebut terlempar ke laut dan akhirnya terdampar di kawasan pantai Badong.
Artinya, ini semacam rutinitas, kalau arah angin mulai berubah dari musim barat saat musim hujan tiba, maka hal seperti ini akan mulai terjadi. Begitulah rutinitas itu dimulai, jelasnya.
Ia memperkirakan puncak pengangkutan sampah ini akan terjadi pada Januari 2025 dan berakhir pada Maret hingga April 2025.
“Itu yang pasti, kami perkirakan puncaknya pada Januari 2025 dan mulai berakhir pada Maret atau April, seperti yang biasa terjadi,” ujarnya.
Ia juga mengatakan, untuk mencegah timbulnya sampah, Pemkab Badong mengerahkan 600 personel dan 12 alat berat yang dikerahkan di pesisir pantai untuk membersihkan sampah di wilayah Kabupaten Badong.
“Kami mengerahkan 600 personel di beberapa lokasi dan menyiapkan 12 alat berat,” ujarnya.
Sedangkan sampah yang ditemukan di laut merupakan sampah yang diangkut ke laut dari sungai-sungai di sekitar Bali, serta sampah yang dikirim dari Kabupaten Jembrana dan Tabanan serta Pulau Jawa.
Biasanya ada juga pengiriman dari sungai. Tapi yang jelas ada juga pengiriman dari Jawa, Negara, Jembrana, dan Tabanan. Tertahan di pesisir barat Kabupaten Padang karena angin barat, ujarnya.
Selain itu, ia juga mengimbau wisatawan untuk berhati-hati saat bermain atau berenang di pantai karena masih banyak sampah yang mengapung di laut.
“Karena masih banyak sampah yang beterbangan di lautan dan terdampar. Artinya harus hati-hati kenyamanannya. Karena sampah ini datang, dan hari ini kita akan terus membersihkannya, itu akan terjadi. untuk datang lagi,” katanya.
(kdf/anak-anak)