Surabaya, CNN Indonesia —
Toyota Hilux Rangga segera memasuki pasar kendaraan niaga di Indonesia. Penjualan pikap Hilux Rangga mendominasi di Jawa, Bali, dan Jakarta.
Sejak diluncurkan, Hilux Rangga telah terjual sebanyak 2.700 unit dan 1.500 unit lainnya masih dalam proses pengiriman ke pelanggan.
Direktur Pemasaran PT Toyota-Astra Motor (TAM) Anton Jimmi Suwandy mengatakan penjualan pikap Hilux Rangga bermesin diesel mendominasi sebesar 57 persen dan bensin 43 persen. Sedangkan Hilux Rangga bertransmisi otomatis menyumbang 20 persen.
“Rangga, seluruh Indonesia. Menarik sekali, karena ketika kita merencanakan, kita mengira mungkin 60 persen solar, seperti 30-40 persen bensin, tapi sebenarnya hampir 50-50 ( persen) SPK itu bensin dan solar, kata Anton di Surabaya, Kamis (12/12).
Menurut Anton, mobil pikap Hilux Rangga bermesin diesel banyak digunakan di berbagai wilayah di luar Jakarta, hal ini karena ketersediaan bahan bakar minyak. Namun yang mengejutkan, di wilayah luar Jawa seperti Kalimantan dan Sulawesi, pelanggan justru membeli pikap Hilux Rangga bermesin bensin karena terbatasnya solar.
Jadi tergantung daerahnya, kadang di beberapa daerah entah kenapa solarnya terbatas, kata Anton.
“Akhirnya banyak konsumen yang beralih ke bensin. Misalnya di pulau Kalimantan dan Sulawesi bensin melimpah. Tapi di Jawa, khususnya Jatim, hampir semuanya solar. Jadi berbeda-beda tiap daerah,” kata Anton. .
Tidak ada harapan
Anton menegaskan, permintaan Toyota Hilux Rangga di Indonesia di luar ekspektasi. Dari awal perusahaan hanya menargetkan penjualan 400-500 per bulan. Namun sejauh ini SPK sudah memproduksi lebih dari 2000 unit dalam tiga bulan.
Menurutnya, pencapaian tersebut menjadi tren positif penjualan truk pikap ukuran menengah di tengah tantangan perekonomian. TAM juga yakin akan semakin banyak orang yang menggunakan produknya karena mengklaim Hilux Rangga memiliki fungsionalitas yang tinggi.
“Berbicara dengan teman-teman di Jawa Timur, mereka juga sangat optimis, karena produk ini menawarkan sesuatu yang berbeda, sesuatu yang unik, dan pada saat yang sama orang-orang sepertinya menyukainya. Jadi, kami berhati-hati. Tetap, tapi kami tetap ingin menjadi di bidang optimisme. Saya berharap tahun depan pasarnya masih naik dan perdagangannya bisa naik, kata Anton.
Peluang kendaraan komersial pada tahun 2025
Anton berharap momentum positif Hilux Rangga terus berlanjut di tahun-tahun mendatang di tengah kontraksi ekonomi Indonesia yang berdampak pada penjualan kendaraan niaga dalam negeri.
Ia yakin perekonomian akan membaik, karena pemilu presiden dan pilkada tidak akan terhenti. Situasi ini disebut-sebut akan meningkatkan penjualan kendaraan niaga di tahun mendatang.
Anton optimistis pemerintah telah menyiapkan program pemulihan ekonomi yang mampu meningkatkan daya beli masyarakat. Pertumbuhan ekonomi tersebut tentunya akan berdampak pada peningkatan penjualan kendaraan niaga.
“Kita harapkan tahun ini benar-benar tahun politik. Jadi ada pemilu presiden, anggota DPR, lalu ada pilkada. Jadi tahun depan kalau melihat tahun sejarah 2019, 2014 biasa saja. Pasar Anton akan tumbuh pada tahun 2025 atau perekonomian akan tumbuh.
Oleh karena itu, harapan kami pemulihan ekonomi ini secara umum akan diikuti oleh mobil niaga terlebih dahulu,” pungkas Anton.
(mikrofon/mikrofon)