Jakarta, CNN Indonesia —
Banyak orang yang harus mengetahui tanda atau gejala gula tinggi dalam tubuh, karena gula merupakan salah satu kebutuhan energi tubuh. Namun penggunaannya harus dibatasi.
Para ahli, termasuk Kementerian Kesehatan RI, menganjurkan konsumsi gula tidak lebih dari 50 gram atau empat sendok teh sehari. Secara umum gula bisa berbahaya bagi kesehatan. Mulai dari risiko diabetes, obesitas dan berbagai penyakit lainnya.
Sayangnya, banyak orang yang tidak menyadari bahwa tubuhnya menunjukkan tanda-tanda kadar gula tinggi. Oleh karena itu, penting bagi Anda untuk mengetahui tanda-tanda berikut bila tubuh Anda terlalu banyak gula: 1. Mudah merasa lapar
Apakah Anda sering merasa lapar bahkan setelah makan? Ini bisa jadi pertanda tubuh Anda mengonsumsi terlalu banyak gula. Gula memberikan rasa manis dan energi secara instan, namun tidak cukup untuk membuat tubuh kenyang dalam waktu lama.
Menurut ahli gizi Keri Stoner-Davis, tubuh membutuhkan protein, serat, dan lemak sehat untuk energi berkelanjutan. Tanpa nutrisi tersebut, gula cepat terbakar dan membuat Anda lapar kembali.2. Karakternya tidak stabil
Mengonsumsi terlalu banyak gula juga bisa memengaruhi suasana hati. Jika Anda mudah stres, cemas, atau sering merasa lesu, bisa jadi itu karena Anda terlalu banyak mengonsumsi gula.
Gula menyebabkan lonjakan kadar gula darah dengan cepat, namun akan turun secara signifikan setelah tubuh mengendalikannya. Penurunan ini menyebabkan tubuh kehilangan energi sehingga membuat Anda merasa sedih atau marah. Faktanya, penelitian menunjukkan bahwa terlalu banyak gula dapat memperburuk gejala depresi. Kekebalan terhadap singa
Pernahkah Anda merasa makanan atau minuman favorit Anda semakin parah meski sudah menambahkan banyak gula? Ini tandanya tubuh sudah terbiasa dengan gula tinggi.
Untuk mengatasinya, kurangi asupan gula tambahan sedikit demi sedikit. Misalnya, pilih yogurt tawar dan tambahkan buah segar dibandingkan yogurt penuh lemak. Tekanan darah semakin meningkat
Tekanan darah tinggi dikaitkan dengan asupan garam yang tinggi. Namun gula juga berperan dalam meningkatkan risiko tekanan darah tinggi.
Menurut penelitian, minuman manis memiliki hubungan yang signifikan dengan peningkatan tekanan darah. Jadi, agar tekanan darah tetap terkendali, batasi penggunaan gula tambahan dalam pola makan Anda. Sulit untuk berkonsentrasi
Jika Anda kesulitan mempelajari atau mengingat informasi baru, Anda mungkin perlu memantau gula darah Anda. Terlalu banyak gula menyebabkan peradangan dan mempengaruhi kesehatan neuron yang bertanggung jawab untuk komunikasi antar sel saraf.
Dikutip dari Good Health, asupan gula dalam jangka panjang tanpa dibarengi nutrisi penunjang otak dapat mempercepat penurunan kognitif. Kulit menua dengan cepat
Terlalu banyak gula tidak hanya berdampak pada kesehatan tubuh, tapi juga kesehatan kulit. Proses glikasi akibat penambahan gula dapat menyebabkan kerutan, garis halus dan kulit kendur.
Dalam proses ini, molekul gula bergabung dengan kolagen dan elastin, dua protein yang menjaga kulit. Proses ini juga menciptakan senyawa berbahaya yang disebut produk akhir glikasi lanjutan (AGEs) yang merusak serat kolagen, meningkatkan tanda-tanda penuaan, dan menyebabkan jerawat. (tst/wiw)