Jakarta, CNN Indonesia —
Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo mengatakan pembangunan tanggul laut raksasa akan dipotong karena keterbatasan anggaran.
Menurut Dody, pembangunan tanggul laut raksasa dengan dana terbatas itu akan difokuskan terlebih dahulu di wilayah tertentu.
“Tanggul laut raksasa itu terutama untuk Jakarta. Memang programnya besar untuk Pulau Jawa bagian utara, tapi dengan keterbatasan anggaran tentu kita potong-potong, Jakarta, Semarang, betul,” kata Dody saat kami temui di kantornya, Senin (18/11).
Tanggul laut raksasa merupakan salah satu proyek jangka panjang pemerintahan Presiden Prabowo Subianto untuk mengurangi risiko bencana perubahan iklim di Pantai Utara (Pantura) Jawa, khususnya terkait erosi pantai dan banjir.
Perkiraan anggaran pembangunan tanggul laut raksasa tersebut sebesar Rp 1,3 triliun selama lima tahun ke depan. Ini baru tahap pertama yang diawali dengan pembangunan tanggul.
“Dinding papan raksasa itu produk akhir, bukan produk pertama. Produk pertama misalnya sekarang tembok, sekarang deputi coba kerjakan sanitasi, lalu pencemaran air baku dari berbagai waduk terkait, seperti itu,” dia menjelaskan.
Dody mengungkapkan, pembangunan tanggul laut raksasa itu akan dilakukan secara berkelompok antar kementerian/lembaga. Jadi besaran dan kebutuhan anggarannya ditentukan setelah berkoordinasi dengan instansi lain.
“Anggarannya besar, tapi ini proyek bersama antar kementerian. Harus kita diskusikan lagi dengan seluruh pemangku kepentingan, Bappenas, keuangan, kementerian terkait, pertanian, pendidikan, agama, dan sebagainya,” ujarnya.
“Jadi setiap program yang kami laksanakan merupakan hasil diskusi mendalam dengan lembaga terkait dan semuanya sesuai dengan rencana jangka menengah dan panjang Bappenas,” imbuhnya.
Dia menjelaskan, berbagai proyek pembangunan infrastruktur yang diberikan PU akan ditunda. Sebab, anggarannya dipegang oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani.
“Jadi tahun 2025 memang tinggal pekerjaan kiri ya, tapi karena arah kerjanya seperti ini, maka semua anggaran pokok terkait infrastruktur sementara akan dialokasikan dulu,” jelasnya.
Sebelumnya, Dody mengungkapkan, seluruh anggaran infrastruktur dipegang Sri Mulyani atas perintah Presiden Prabowo, termasuk anggaran Kementerian Pekerjaan Umum.
“Seluruh dana infrastruktur untuk sementara dipegang oleh Menteri Keuangan, sesuai perintah Presiden. Sampai saat itu, kementerian akan duduk bersama,” kata Dody dalam pertemuan di Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas, Jakarta.
(ldy/Agustus)