
Jakarta, CNN Indonesia —
Konflik sipil di wilayah Kurram Pakistan dalam 10 hari terakhir telah menewaskan lebih dari 130 orang. Selain itu, sekitar 200 orang terluka.
Bentrokan antara kelompok Muslim Sunni dan Syiah terjadi sejak 21 November 2024, seperti dikutip Aljazeera, Senin (2/12).
Sekelompok Muslim Syiah di jalan diserang oleh sekelompok pria bersenjata. 52 orang, termasuk anak-anak dan perempuan, tewas dalam kejadian itu. Belum ada yang mengaku bertanggung jawab atas tindakan tersebut.
Namun Kurram merupakan satu-satunya wilayah di Pakistan yang mayoritas penduduknya beragama Islam Syiah. Sedangkan warga di wilayah lain mayoritas beragama Islam Sunni.
Gelombang kekerasan terlihat sejak Juli 2024 akibat sengketa lahan antara kelompok Sunni dan Syiah.
Pemerintah Pakistan telah berupaya meredakan ketegangan antara kedua kelompok ini. Pada tanggal 24 November 2024, pemerintah mengumumkan gencatan senjata selama seminggu, namun gagal.
Meningkatnya jumlah korban tewas merupakan tanda bahwa konflik terus memburuk. Wakil Komisioner Kurram, Javed Ullah Mehsud, mengatakan pihaknya telah berkonsultasi dengan tokoh setempat terkait gencatan senjata tersebut.
Saat ini, penutupan jalan raya utama yang menghubungkan Parachinar dengan ibu kota provinsi Peshawar mengakibatkan kekurangan kebutuhan pokok seperti pangan, bahan bakar, dan obat-obatan. (tim/tsa)