Jakarta, CNN Indonesia —
Nuzmatun Malinah, ibu mendiang dr Aulia Risma, korban kekerasan di PPDS Anestesi Undip, menitikkan air mata saat rapat dengan Komisi III DPR di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (18/11).
Nuzmat menangis saat menceritakan kisah putranya yang ingin sekali belajar kedokteran namun menemui nasib fatal.
“Bulan Juni dia mengeluh sakit, saya minta pulang, pulang, tidak perlu dilanjutkan, tapi anak saya bersemangat, saya ingin selesai, saya ingin berobat,” kata Nuzmatun di acara tersebut. pertemuan.
Nuzmatun mengungkapkan, Aulia sempat memiliki beban kerja yang berat sebelum akhirnya ditemukan tewas pada 12 Agustus lalu.
“Tapi pada akhirnya Tuhan ambil, saya minta tolong bapak dan ibu, saya sebagai wakil saya kehilangan seorang anak yang luar biasa. Bukan hanya dia, ayahnya juga melakukan hal yang sama, dia dirawat begitu selesai berkabung. Upacara. Kami coba di rumah sakit, tapi akhirnya dia datang,” ujarnya.
Kemudian Nuzmatun juga mempertanyakan sistem pendidikan di Indonesia saat ini. Sebab, katanya, Auliya justru disiksa alih-alih mendapat pendidikan.
Ia pun berharap DPR tidak tinggal diam terhadap persoalan ini. Nuzmentun berharap DPR mengambil langkah tegas agar kejadian serupa tidak terulang kembali dan menimbulkan korban lain.
“Sudah muak dengan suamiku,” tanyanya. Bagaimana pendidikannya bapak? Ya Allah. Seharusnya anak-anakku sekolah untuk belajar, tapi tidak. , sebagai wakilku,” katanya dengan suara gemetar.
Atas pengaduan tersebut, Ketua Komisi III DPR R.I. Habiburokhman memastikan DPR akan mengambil langkah tegas dalam kasus ini. Ia berjanji akan menyelidiki semua pihak yang terlibat dan memperbaiki sistem pendidikan Indonesia untuk mencegah kejadian serupa terulang kembali.
Mudah-mudahan kita pastikan mereka yang bertanggung jawab diadili dan kita dorong untuk bersama-sama memperbaiki sistem pendidikan,” kata Habib.
Dugaan kejadian perundungan di lingkungan akademik PPDS Undip, mahasiswi Dr. Aulia Risma ditemukan tewas di asramanya, Jalan Lempongsari, Kota Semarang, Jawa Tengah setelah kematiannya diduga akibat bunuh diri.
Ditemukan dr pada 12 Agustus 2024. Meninggalnya Aulia Risma diduga terkait kekerasan di tempat latihannya.
Kementerian Kesehatan juga menghentikan sementara PPDS Anestesi Undip. Sebelumnya, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan penghentian sementara PPDS Anestesi Undip dicabut setelah kasus dugaan pelecehan tersebut selesai.
Dugaan kejadian kekerasan, mendiang Dr. Aulia Risma di Polda Jateng pada 4 September 2024.
(mab/DAL)