Jakarta, CNN Indonesia —
Kementerian Pertanian (Kementan) semakin berkoordinasi dengan Tentara Nasional Indonesia (TNI AD) untuk mempercepat pencapaian swasembada pangan nasional. Menteri Pertanian (Menton) Andi Amran Sulaiman menyoroti, sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto, kolaborasi lintas sektor menjadi kunci utama untuk mendukung prioritas nasional di bidang ketahanan pangan.
Dalam Rapat Koordinasi Swasembada Pangan yang digelar di Markas Besar Kementerian Pertanian di Jakarta, ia menyoroti pentingnya peran strategis TNI AD dalam memantau dan melaksanakan program peningkatan produksi pangan di daerah.
Kerja sama ini sangat penting untuk memastikan program otonomi terlaksana sesuai dengan instruksi Presiden, yaitu otonomi secepat mungkin tanpa korupsi dan manipulasi, ujarnya dalam keterangan tertulis, Kamis (12/12).
Untuk mempercepat pencapaian swasembada pangan, Kementerian Pertanian sepakat untuk mengambil sejumlah langkah strategis yang bekerja sama dengan TNI. Termasuk pula pengiriman Alat dan Mesin Pertanian (Alsintan) yang akan dimulai pada Januari 2025.
Amran mengatakan pemerintah telah memastikan ketersediaan pupuk dari Aceh hingga Merauke untuk mendukung musim tanam mendatang. Selain itu, pihaknya juga menambah anggaran Kementerian Pertanian dari Rp6,9 triliun menjadi Rp29 triliun.
Sebanyak Rp12 triliun dialokasikan dari anggaran tersebut untuk perbaikan sistem irigasi primer, sekunder, dan tersier melalui program swakelola. Menurut dia, perbaikan saluran irigasi akan meningkatkan jumlah tanaman dari satu menjadi tiga tanaman per tahun.
Selain fokus pada beras, program swasembada juga mencakup jagung yang melibatkan Polri, Kementerian Desa, dan lembaga lainnya. Ia pun optimistis program tersebut bisa sukses seperti Indonesia pada masa lalu.
Beliau menekankan: “Dulu, kita telah mencapai swasembada pangan sebanyak empat kali. Dengan dukungan TNI di seluruh Indonesia, saya yakin hal ini dapat kita capai kembali.
Amran yakin dengan kerja sama yang kuat dan dukungan penuh TNI, Indonesia akan mampu mencapai swasembada pangan dalam waktu singkat. Ia berharap tahun depan mereka siap mandiri dan mewujudkan visi Presiden melalui kerja keras dan semangat bersama.
Di sisi lain, Wakil Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Wakasad) Letjen Tandyo Budi Rewita mengapresiasi grand strategi yang dirancang Kementerian Pertanian. Menurut dia, salah satu upaya utama yang dilakukan adalah mengoptimalkan lahan sawah yang ada, menambah dua hingga tiga tanaman, melalui perbaikan sistem irigasi.
“Ini strategi yang bagus untuk mencapai swasembada pangan. Salah satu kunci utamanya adalah perbaikan sistem irigasi yang akan mendorong peningkatan produktivitas,” ujarnya.
Ia juga menyoroti pentingnya keterlibatan militer Indonesia dalam ketahanan pangan nasional. Menurutnya, ketahanan pangan merupakan elemen penting dalam strategi pertahanan negara.
Tandto juga kembali menegaskan bahwa ketahanan pangan merupakan prioritas utama sebagai bagian dari visi Presiden yang lebih luas yang menekankan kemandirian nasional sebagai langkah awal menghadapi berbagai ancaman di masa depan.
Menurutnya, program ini memerlukan kerja sama antardaerah yang kuat. Oleh karena itu, tidak boleh ada egoisme daerah dan semua kementerian dan lembaga harus saling berhubungan.
“TNI siap bekerja sama dengan Kementerian Pertanian dan Kementerian Pekerjaan Umum untuk mencapai swasembada pangan,” tegasnya.
Tandyo juga meyakinkan TNI AD siap mengawasi program tersebut sesuai instruksi Presiden. Ia mengatakan mereka akan menjamin tercapainya swasembada pangan dalam waktu singkat demi kesejahteraan masyarakat Indonesia dan langkah besar ini akan membawa Indonesia lebih tinggi di kancah internasional.
Sekadar informasi, rapat koordinasi swasembada pangan ini menghadirkan lebih dari 1.500 peserta secara daring dan luring. Sebanyak 781 peserta hadir di lokasi, menunjukkan antusias dan komitmen yang besar dari berbagai pihak terhadap acara tersebut. (TERTAWA/TERTAWA)