Jakarta, CNN Indonesia —
Jangan main-main dengan hadiah. Bagi yang tahu, karena anugerah ini, hidup Anda bisa saja dituntun ke jalan kekayaan. Bisa jadi hal tersebut juga terjadi pada Rita Tong Liu.
Memanfaatkan hadiah sebesar 1 juta dolar Hong Kong yang diberikan oleh keluarganya, ia menjadi seorang taipan yang sangat kaya. Mengutip data Forbes, total kekayaan Rita Tong Liu mencapai 3,3 miliar dollar AS atau setara Rp 52,355 miliar (seluruh kurs (Rp 15.865 per dollar AS).
Kekayaan tersebut menjadikannya orang terkaya ke-1.055 di dunia saat ini.
Jadi siapa sebenarnya Rita Tong Liu?
Sedikit informasi yang bisa ditelusuri siapa sebenarnya Rita. Yang bisa ditelusuri, ia lahir di Hong Kong pada Juni 1948 dari keluarga pedagang kayu.
Neneknya adalah seorang penjual arak beras.
Di usianya yang masih sangat muda, ia sudah menjadi yatim piatu. Karena kondisi tersebut, Liu belajar mandiri sejak kecil.
Dia membantu ibunya yang janda mengurus bisnis keluarga.
Meski membantu ibunya, ia tidak melupakan pendidikan. Tercatat Liu belajar di Inggris. Ia juga belajar administrasi bisnis di Universitas Kansas dan Universitas New York.
Setelah lulus kuliah, Liu menikahi kekasih SMA-nya, anak kedelapan dari sembilan bersaudara dari Liu Po Shan, pendiri Bank Chong Hing.
Di bank ini, Liu juga bekerja. Namun setelah menikah, ia merasa bosan.
Akhirnya ia memilih keluar dan memulai bisnisnya sendiri.
Awalnya dia ditentang oleh suaminya.
“Suami saya memperingatkan saya untuk tidak bekerja sama sekali. Namun karena suami saya tahu saya aktif dan gelisah, akhirnya saya bisa memulainya,” ujarnya seperti dikutip Forbes.
Setelah mendapat izin, bermodal sumbangan keluarga sebesar 1 juta dolar Hong Kong dan sebidang tanah dari ibunya, ia memulai bisnis properti. Dengan uang tersebut, dia sebenarnya bisa membeli apartemen mewah di Taikoo Shing atau pusat kota.
Namun, dia tidak mengambil opsi tersebut. Liu lebih memilih membeli tanah dan properti di Macau, sambil meneruskan bisnis kakek dan neneknya, ia mendirikan perusahaan bernama Gale Well Group.
Perusahaan ini terlibat dalam penjualan dan penyewaan properti perumahan, komersial, perkantoran dan industri.
Liu mengaku saat itu dirinya kurang pandai dalam bisnis ini. Ini termasuk mengikuti aturan emas, membeli properti dengan harga murah dan menjualnya dengan harga tinggi.
Namun, perusahaan properti miliknya berkembang pesat.
Dia mencatat bahwa dia sekarang memiliki seluruh lantai di Grand Millennium Plaza, Shun Tak Center, Far East Financial Center, Lippo Center dan Admiralty Center, serta semua Gedung China Insurance Group dan Austin Plaza.
Harga sewa ruang kantor yang baik memungkinkan untuk memperoleh keuntungan yang tinggi.
“Kami tidak pandai mengikuti aturan emas, beli di harga rendah dan jual di harga tinggi,” katanya.
“Yang kami lakukan adalah setiap penjualan hampir selalu diikuti dengan pertukaran properti yang lebih baik,” tambahnya.
Namun prestasi tersebut tak serta merta membuat dirinya bangga. Ia memutuskan untuk mengembangkan usahanya dari persewaan kantor komersial, khususnya kelas A, menjadi bisnis parkir mobil.
Dia menggelontorkan modal besar untuk berinvestasi dalam pengembangan 3.000 tempat parkir.
Bukan tanpa alasan ia memilih bisnis ini. Menurutnya, bisnis ini memiliki modal yang murah dan menawarkan keuntungan yang lumayan.
Karena bisnisnya, ia dikenal sebagai ‘Ratu Tempat Parkir’. Karena bisnisnya inilah, Liu menjadi orang kaya seperti sekarang ini.
(Agustus)