Jakarta, CNN Indonesia –
Menteri Kebudayaan Fadli Zon berharap para sineas dan sejarawan bisa bekerja sama untuk memproduksi lebih banyak film berdasarkan sejarah Indonesia yang menurutnya sudah berkurang.
Harapan tersebut muncul karena masih banyak film berlatar Perang Dunia II yang diproduksi hingga saat ini, masih populer di dunia, dan meraih Oscar.
Selama ini ditulis dengan cara yang menarik, seperti Saving Private Ryan, Enemy at the Gate, dan banyak tayangan tentang peristiwa perang, kata Fadli Zon di Bandung, dilansir Antara, Sabtu (14/1). 12).
“Kami juga membuat film-film yang menarik, sehingga sejarah genre juga sangat beragam, dimana dalam film masa kini, film akan menjadi sangat penting dalam genre tertentu.”
Ia pun yakin akan banyak peristiwa sejarah di Indonesia yang terungkap jika diangkat ke layar lebar. Selain memberikan pengetahuan, video ini juga diharapkan dapat menghibur masyarakat luas.
Ia menambahkan, produksi film-film sejarah harus diperkuat karena dinilai juga bermanfaat dari sudut pandang komersial dan untuk pendidikan generasi muda.
“Kami berharap para sineas, sineas, dan pihak-pihak lain bisa bersinergi dengan para sejarawan juga, kita berikan pengakuan atas lahirnya film sejarah,” kata Fadli.
“Misalnya kalau saya perhatikan, ada film seperti Tjut Nyak Dhien, dan lain-lain. Bayangkan kalau ada film lagi tentang Diponegoro, tentang Imam Bonjol, Patimura tentang Malahayati,” ujarnya.
Atau tentang film biopik ya, baik itu orang maupun film tentang peristiwa, seperti Usmar Ismail pernah membuat film Darah dan Doa tahun 1950-an tentang peristiwa Long March Siliwangi, 6 jam di Jogja dan lain-lain. Jadi sejarahnya masih menarik. , Fadli mencontohkan.
Selain Hollywood, pimpinan Partai Gerindra ini juga mencontohkan Korea Selatan yang kerap bermain berdasarkan kisah nyata dan sejarah.
Menurutnya, hal tersebut harus menjadi tantangan yang harus dihadapi para sineas Indonesia.
“Kita memikirkan diri kita sendiri, kita punya banyak cerita, tidak kalah dengan banyak cerita Korea. Tapi mungkin kita harus menyemangati diri kita sendiri untuk membuat cerita dan skenario film yang bagus,” kata Fadli Zona. (menangis)