
Jakarta, CNN Indonesia —
Stroke merupakan penyakit serius yang dapat mengancam jiwa dan mempengaruhi kualitas hidup. Pencegahan melalui deteksi dini merupakan langkah penting, terutama bagi individu yang memiliki riwayat keluarga stroke.
Mayapada Hospital menawarkan layanan pemeriksaan yang aman dan tanpa rasa sakit untuk membantu mengidentifikasi risiko stroke secara efektif. Diagnosis stroke biasanya mencakup pemeriksaan laboratorium.
Banyak tes yang dilakukan seperti gula darah, kolesterol dan fungsi ginjal, serta USG karotis (Carotid Doppler) dan USG transkranial (TCD). Tes laboratorium mungkin sudah banyak diketahui, namun USG Karotis dan TCD menawarkan cara modern untuk memeriksa risiko stroke secara lebih mendalam.
Dokter Spesialis Saraf, Konsultan Neurotrauma Neurovaskular, Mayapada Hospital Bandung, Dr. dr. Cep Juli, Sp.N(K), menjelaskan USG karotis merupakan pemeriksaan non invasif (tanpa operasi) yang menggunakan gelombang suara untuk melihat aliran darah dan ketebalan dinding arteri karotis (pembuluh darah di sisi arteri karotis). leher).
“Temukan dan kenali penyempitan atau penyumbatan akibat plak pada arteri karotis. Pemeriksaan ini aman sehingga kita tidak perlu takut untuk melakukan USG karotis karena dapat membantu kita terhindar dari penyakit stroke,” ujarnya dalam keterangan tertulis. . Selasa (17/12). Penyumbatan tersebut akan menghambat aliran darah dan dapat mengakibatkan stroke iskemik.
Kondisi ini tidak selalu menimbulkan gejala sehingga perlu dilakukan pemeriksaan rutin sebelum terjadinya stroke, karena kelainan pada arteri karotis yang terdeteksi sejak dini dapat menurunkan risiko terjadinya stroke karena semakin cepat ditangani.
Sementara itu, Rekan Dokter Spesialis Neurointervensi Neurologi Mayapada Hospital Tangerang, Dr. Tri Wahyudi, Sp.S, FINS, FINA menjelaskan, USG Karotis dianjurkan bagi pasien yang berisiko tinggi, seperti riwayat stroke ringan (Transient Ischemic Attack/TIA), tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, penyakit jantung, serta penyakit jantung. untuk memiliki. Riwayat keluarga stroke atau penyakit jantung.
βTes ini juga dianjurkan jika terdapat kekakuan arteri atau adanya kelainan bunyi pada arteri karotis,β imbuhnya.
Ia menambahkan, USG karotis dilakukan dengan menempelkan transduser USG pada kedua sisi leher secara bergantian. Alat ini mengeluarkan gelombang suara yang diterjemahkan menjadi gambar untuk pemantauan, pemeriksaan akan berlangsung hingga sekitar 30 menit, dan tidak menimbulkan rasa sakit.
Metode USG lain untuk memeriksa stroke adalah USG Trans Cranial. Mirip dengan USG Karotis, USG Trans Kranial adalah metode non-invasif yang menggunakan gelombang suara.
USG Trans Cranial untuk menilai ketebalan dinding arteri, mendeteksi penyempitan atau penyumbatan, dan mengukur aliran darah pada lingkaran Willis yang berfungsi untuk memberikan alternatif aliran darah untuk mencegah kerusakan otak akibat penyumbatan tersebut.
Dokter Spesialis Neurologi Mayapada Hospital Kuningan, Dokter Silvester Christanto, Sp.S, mengatakan USG Trans Cranial menggunakan transduser di bagian belakang kepala, pelipis, dan kelopak mata dalam jangka waktu 30-60 menit tanpa rasa sakit.
Pemeriksaan ini dianjurkan bagi pasien dengan riwayat stroke (TIA dan iskemik), migrain, perdarahan pada lapisan pelindung otak (subarachnoid), aneurisma, penyempitan arteri serebral, tekanan tinggi pada rongga otak, anemia sarkoid, dan penyakit jantung. kelainan dinding pada anak,β jelasnya.
Ia menambahkan, USG Trans Cranial juga dapat dilakukan pada pasien diabetes, darah tinggi, perokok, jantung koroner, kolesterol tinggi, dan obesitas.
Dengan dua tes di atas, kelainan pada arteri serebral dan karotis dapat dideteksi dan diobati sesuai tingkat keparahannya.
Dalam kasus ringan hingga sedang, perubahan gaya hidup dan pengobatan dapat digunakan untuk mengontrol tekanan darah dan kolesterol. Dalam kasus yang parah, pembedahan mungkin diperlukan.
USG karotis atau transkranial rutin untuk mencegah stroke dapat dilakukan di rumah sakit dengan layanan saraf terintegrasi, seperti Tahir Neuroscience Center di Mayapada Hospital. Pusat layanan ini didukung oleh tim dokter multidisiplin, fasilitas yang lebih baik dan peralatan medis terkini untuk deteksi, diagnosis, intervensi, bedah saraf dan rehabilitasi.
Tahir Neuroscience Hospital Mayapada memiliki Layanan Darurat Stroke Siaga 24 jam untuk menangani kedaruratan stroke dengan menggunakan protokol ‘door to needle’ berstandar internasional dalam waktu kurang dari 60 menit bagi pasien stroke. Akses layanan ini dipermudah melalui fitur tombol panggilan darurat pada aplikasi MyCare, platform digital yang dikembangkan oleh Mayapada Hospital.
Selain layanan darurat stroke, Tahir Neuroscience Center juga berpengalaman menangani kasus-kasus neurologis kompleks dengan prosedur lanjutan seperti bedah otak dan tulang belakang minimal invasif, Trigeminal Neuralgia, Deep Brain Stimulation untuk pengobatan Parkinson, dan bedah tumor sumsum tulang belakang.
Untuk menjadwalkan pemeriksaan rutin atau berkonsultasi dengan dokter spesialis saraf sebagai prosedur pencegahan stroke, Anda dapat dengan mudah mengaksesnya melalui aplikasi Mayapada Hospital MyCare. Platform ini tidak hanya mempermudah proses pemesanan layanan medis tanpa perlu antri, tetapi juga terintegrasi dengan berbagai metode pembayaran sehingga memudahkan dalam mengelola kebutuhan kesehatan.
Tidak hanya berfungsi sebagai aplikasi booking layanan rumah sakit, MyCare juga memiliki berbagai fitur yang mendukung Anda untuk hidup sehat. Misalnya karakteristik kesehatan pribadi yang dapat melacak jalan kaki, jumlah kalori yang terbakar, detak jantung, indeks massa tubuh, dll.
MyCare juga hadir dengan fitur Artikel dan Tips Kesehatan yang menyediakan berbagai artikel edukasi dan tips kesehatan dari dokter. Aplikasi ini dapat diunduh di Google Play atau App Store, mendapatkan reward berupa poin hingga mendapatkan diskon berbagai jenis layanan kesehatan di seluruh unit rumah sakit.
(rir/rir)