Jakarta, CNN Indonesia –
Penguasa baru Suriah kembali bersekolah pada hari Minggu setelah memerintahkan sekolah dibuka kembali, menandai kembalinya keadaan normal seminggu setelah pemberontak merebut ibu kota untuk menggulingkan Presiden Bashar al-Assad.
Penjabat pemimpin baru Nowurd, Ahmed al-Shara, menghadapi tugas berat untuk membangun kembali Suriah setelah perang saudara selama 13 tahun yang telah menyebabkan ratusan ribu orang tewas.
Kota-kota telah dibom dan dihancurkan, perekonomian hancur akibat sanksi internasional, dan jutaan pengungsi masih tinggal di kamp-kamp di luar Suriah.
Secara resmi, sekolah-sekolah di seluruh negeri dibuka pada hari Minggu, hari kerja pertama dalam seminggu di sebagian besar negara Arab. Namun, ada pula orang tua yang tidak menyekolahkan anaknya karena ketidakpastian situasi.
Siswa Jawdat al-Hashimi menunggu dengan gembira di halaman sekolah khusus laki-laki di Damaskus pada Minggu pagi (15/12) ketika sekretaris sekolah Raid Nasser pergi untuk melihat bendera yang diadopsi oleh otoritas baru, menurut Reuters. .
Kami telah bekerja selama dua hingga tiga hari untuk menyediakan layanan yang diperlukan sekolah sehingga siswa dapat kembali ke sekolah dengan selamat,” kata Nasir.
Di salah satu ruang kelas, seorang siswa menggantungkan bendera baru di dinding.
“Saya optimis dan sangat senang,” kata Salah al-Din Diab, salah satu siswa.
“Saya berjalan di jalan karena saya takut direkrut dan saya takut ketika sampai di pos pemeriksaan,” katanya.
Ketika Suriah mencoba membangun kembali negaranya, negara-negara tetangganya dan kekuatan asing lainnya menjalin hubungan baru dengan negara tersebut, bahkan seminggu setelah penggulingan pemerintah Assad, yang didukung oleh Iran dan Rusia.
Shara, yang dikenal dengan nama pemberontak Abu Muhammad al-Golani, memimpin kelompok Islam Hayat Tahrir al-Sham (HTS) yang menggulingkan Assad pekan lalu.
XTS adalah kelompok yang sebelumnya berafiliasi dengan Al-Qaeda, kelompok yang ditetapkan sebagai organisasi teroris oleh banyak negara.
Menteri Luar Negeri AS Anthony Blinken Diplomat senior dari AS, Turki, Uni Eropa dan negara-negara Arab bertemu di Yordania pada hari Sabtu untuk menyepakati bahwa pemerintahan baru di Suriah harus menghormati hak-hak kelompok minoritas. (anak/biaya)