Jakarta, CNN Indonesia —
PT Merdeka Copper Gold Tbk membeberkan upaya perseroan untuk menjaga profitabilitas alias profitabilitas seiring dengan kenaikan harga emas global.
Tom Malik, Head of Corporate Communications PT Merdeka Copper Gold, menyambut baik kenaikan harga emas global. Menurut Merdeka, peristiwa yang dihasilkan adalah keuntungan yang tidak terduga.
Namun, Tom menegaskan perseroan tidak punya kendali terhadap harga komoditas. Emiten berkode MDKA ini mencontohkan bagaimana harga emas di pasaran ditentukan oleh pasokan dan permintaan global.
“Yang bisa kami lakukan hanyalah menjaga biaya operasional kami seefisien mungkin,” kata Tom pada acara media dinner akhir tahun yang digelar di Senpati Jakarta Selatan, Senin (16/12).
“Jadi misalnya margin kita masih solid seiring dengan biaya operasional kita. Jangan sampai harga jual kita turun di bawah biaya produksi kita,” tegasnya.
Tom juga menyinggung prediksi banyak analis mengenai masa depan harga emas. Ia menegaskan, komoditas tersebut diperkirakan akan terus naik di masa depan.
“Ya bagi kami (kenaikan harga emas) adalah badai, semakin tinggi (harganya) semakin baik,” ujarnya bercanda.
Di sisi lain, Merdeka Copper Gold mengatakan tingginya harga emas bukan berarti perseroan bisa cepat meningkatkan produksi. Tom berkata ada aspek lain yang perlu dipertimbangkan juga.
MDKA merupakan kajian produksi emas di Indonesia. Begitu pula dengan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) dan Rencana Kajian dan Anggaran Tambang (RKAB) yang harus mendapat persetujuan Kementerian ESDM.
“(Ada juga) masalah kapasitas. Kita hanya punya kapasitas untuk menangani (produksi emas) sebanyak itu, jadi kita tidak bisa melakukan skala dengan cepat,” kata Tom.
“Makanya semua perusahaan tambang bereaksi, mereka tidak bisa langsung meningkatkan produksi gas hanya karena harga komoditas naik. Sayangnya, mereka tidak bisa.” ” dia menutup perkataannya.
(Minggu/Agustus)