Jakarta, CNN Indonesia —
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan dia memiliki bukti bahwa Rusia menggunakan pasukan Korea Utara (Korut) untuk menyerang wilayah Kursk.
Zelenskyy mengatakan tentara Korea Utara direkrut ke dalam unit gabungan. Rusia menggunakannya dalam serangkaian operasi di Kursk. Kenyataannya, pasukan Korea Utara dikerahkan di sejumlah posisi depan.
– Hari ini kami memiliki data awal bahwa Rusia telah mulai menggunakan tentara Korea Utara dalam jumlah yang signifikan dalam serangannya, kata Zelenskyy menurut AFP pada Sabtu (15 Desember).
AS dan Korea Selatan sebelumnya menuduh Korea Utara mengirimkan 10.000 tentara untuk membantu Rusia. Hal ini terjadi setelah Rusia dan Korea Utara menandatangani pakta pertahanan pada musim panas lalu.
Zelenskyy mengatakan 11.000 tentara Korea Utara dikerahkan di sebelah barat Kursk bulan lalu.
Manuver Rusia di Kursk terjadi setelah lengah dengan serangan di wilayah tersebut. Mereka secara bertahap mencoba merebut kembali wilayah tersebut dan mencoba menghentikan bala bantuan Ukraina memasuki wilayah tersebut.
Sumber militer Ukraina mengatakan kepada AFP bulan lalu bahwa Kiev masih menguasai 800 kilometer persegi wilayah di Kursk. Angka ini menurun dari sebelumnya 1.400 kilometer persegi.
Sebelumnya, keterlibatan Korea Utara dalam perang antara Rusia dan Ukraina memang menjadi pusat perhatian dunia. Presiden Amerika Serikat yang baru terpilih, Donald Trump, menilai hal ini memperumit situasi.
“Ketika Korea Utara terlibat, ada elemen lain yang menjadi faktor yang sangat rumit,” kata Trump dalam wawancara dengan TIME yang dimuat Kamis (12/12), seperti dikutip Korea Herald.
(akhir/akhir)