Jakarta, CNN Indonesia —
Seorang mayor jenderal Angkatan Udara Korea Selatan, bermarga Choi, terlihat memainkan permainan tersebut selama pertemuan darurat parlemen dengan militer pada tanggal 3 Desember mengenai penyelidikan darurat militer sepihak yang dilakukan Presiden.
Dalam potongan video siaran langsung tersebut, Choi terlihat memainkan game tersebut selama lima menit di ponselnya saat rapat darurat parlemen dengan Komite Pertahanan Nasional pada Selasa (10/12).
Pertemuan ini diadakan untuk menyelidiki sepenuhnya keadaan darurat militer.
Dalam rekaman tersebut, Choi terlihat mengenakan seragam militer khas Korea Selatan. Dia melepas sepatunya dan mundur selangkah untuk fokus pada ponsel di tangannya.
Insiden itu terjadi saat istirahat ketika Choi tidak ada orang di sekitarnya. Jenderal itu tidak menyadari bahwa ada kamera yang mengawasinya.
Choi berhenti bermain ketika seorang anak laki-laki memberitahunya bahwa siaran langsung tetap berlangsung meskipun sedang istirahat.
Saat pertemuan berlanjut, anggota parlemen memperhatikan tindakan Choi.
Anggota parlemen Ahn Gyu Bak dari oposisi Partai Demokrat mengkritik Choi.
“Darurat militer pertama dalam 45 tahun telah membuat negara ini kacau balau. Apakah Anda pintar?”. Dia seperti dikutip Korea Times.
Setelah Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol mengumumkan keadaan darurat militer pada tanggal 3 Desember, politik negara mengenai ginseng menjadi bergejolak.
Proposal ini ditolak oleh Parlemen dan warga. Para legislator kemudian mengadakan rapat pleno luar biasa untuk membahas darurat militer dan sepakat untuk menolaknya.
Yun segera mencabut darurat militer. Tapi, kemarahan warga tak berhenti.
Warga meminta Yoon mundur dari jabatannya saat ini karena dianggap menghasut tindakan anarki.
Sementara itu, partai oposisi, yang menguasai parlemen, berjanji akan mengajukan mosi pemakzulan kecuali Yun mengundurkan diri.
(ISA/RDS)