Solo, CNN Indonesia
Kemarin (12/05) Kantor Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Surakarta (DP3AP2KB) di Wilayah Metropolitan Solo, Jawa Tengah, dibobol.
Dalam aksinya, para pencuri mencuri uang senilai Rp60 juta dan sebuah jam tua di salah satu ruangan.
Penggerebekan kantor juga dibenarkan petugas DP3AP2KB, Purwanti. Pihaknya melaporkan kejadian tersebut ke polisi di Pasar Kliwon.
“Iya. Pasar Kliwon sudah ditangani polisi,” kata Purwanti melalui pesan singkat, Jumat (6/12).
Terpisah, Kanit Reskrim Polsek Pasar Kliwon Iptu Hartaka mengatakan, petugas Penyidik Tindak Pidana (TKP) bersama Sistem Identifikasi (Inafis) terpapar alat matic buatan Indonesia. Pihaknya juga meminta keterangan dari empat orang saksi.
“Masih ada pertanyaan,” kata Hartaka.
Informasi yang dihimpun, seluruh ruangan di kantor DP3AP2KB ditutup setelah seluruh pegawai keluar, pada Kamis (12/5) sore. Kunci tersebut kemudian disimpan di lokasi penyimpanan biasa.
Peristiwa pencurian baru diketahui setelah petugas kebersihan menemukan salah satu kamar dalam kondisi rusak, pada Jumat (6/12) sekitar pukul 06.30 WIB.
Ob (office boy) lalu menelpon kepala ruangan dan menanyakan apakah dia sudah ada di kantor, kata Hartaka.
Pemilik kamar segera datang ke kantor setelah OB menyampaikan bahwa kondisi kamarnya buruk.
“Setelah disuntik, uang Rp 60 juta dan jam tangan lama hilang,” ujarnya.
Dari hasil pemeriksaan di lapangan, ditemukan catatan yang memberatkan di laci tempat penyimpanan uang tersebut. Sementara itu, tidak ada tanda pintu terbuka pada pintu kamar.
Kunci semua forum kantor selalu disimpan di satu tempat.
Kemungkinan pelaku masuk menggunakan kunci yang tertinggal, ujarnya.
Dari hasil temuan di lapangan, Hartaka menduga pelaku mengetahui betul kasus tersebut ada di kantor DP3AP2KB.
“Bisa saja (terjadi) tapi kami belum mengetahuinya,” ujarnya.
(selatan/anak-anak)