Jakarta, CNN Indonesia —
Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yul disebut siap menghadapi persidangan kedua, dan enggan mundur secara sukarela pasca drama darurat militer.
Sumber di kantor kepresidenan Korea Selatan mengatakan kepada Partai Kekuatan Rakyat yang berkuasa bahwa Yoon siap menghadapi dakwaan kedua dan melawan kasus tersebut di pengadilan.
Anggota Dewan Tertinggi Partai Rakyat Pakistan Kim Jong-hyuk membenarkan posisi Yoon saat wawancara dengan media lokal Korea Selatan, SBS.
“Meskipun belum ada pernyataan resmi yang dibuat, berdasarkan komunikasi saya dari kantor kepresidenan, Yoon tampaknya yakin bahwa tidak akan ada pengunduran diri dalam situasi saat ini, dan saya tidak akan mengundurkan diri secara sukarela,” kantor berita Korea Utara KCNA mengutip perkataan Kim. . dikatakan Waktu, Rabu (12/11).
Tuntutan Yoon untuk bertindak seperti itu bertentangan dengan partainya, yang sedang mengatur pengunduran diri presiden Korea Selatan tahun depan.
PPP juga mengindikasikan bahwa pemilihan umum awal akan diadakan pada bulan April setelah Yoon mengundurkan diri.
Yoon akan menghadapi kemungkinan pemakzulan kedua pada akhir pekan ini. Partai oposisi Partai Demokrat di parlemen mengatakan mereka akan meloloskan proposal tersebut sampai disetujui.
Agar pemecatan ini bisa lolos, pihak oposisi harus memperoleh dua pertiga suara, atau 200 suara.
Pada sidang pertama, mosi tersebut gagal karena PPP menarik diri saat pemungutan suara.
Namun, mereka diperkirakan akan memberikan suara pada pemakzulan berikutnya.
Setelah parlemen berhasil mencopot Yoon, kasus ini akan dibawa ke Mahkamah Konstitusi.
Keputusan mencopot Yoon akan diputuskan oleh MK dan prosesnya akan memakan waktu lama.
Situasi di Mahkamah Konstitusi kini berpihak pada Yoon karena hadirnya tiga hakim bebas. Sementara itu, pihak lain kemungkinan besar tidak akan menolak usulan pemakzulan tersebut.
Undang-Undang Mahkamah Konstitusi mengatur bahwa dalam mengambil keputusan pemberhentian, minimal harus ada enam orang hakim yang menyetujuinya.
Artinya keenam hakim harus sepakat secara bulat.
Kim menyarankan agar Yoon melihat peluang sebaliknya, karena berhenti merokok akan menghilangkan peluang untuk bertahan hidup.
“Dengan hanya enam hakim saat ini, jika salah satu dari mereka tidak setuju (dengan yang lain), maka dakwaan akan dibatalkan. Faktor-faktor ini sepertinya diperhitungkan dalam perhitungan,” kata Kim.
Kim juga mengatakan bahwa Yoon tidak dapat menilai situasi politik secara akurat karena pendukungnya yang kuat dan faktor lainnya.
(Issa/Rds)