Jakarta, CNN Indonesia —
BPJS Kementerian Ketenagakerjaan dan Agama (Kemenag) Jakarta, pada Jumat (29/11) menggelar perlindungan sosial terhadap penyerapan tenaga kerja lebih dari 165 ribu guru pendidikan (GTK) dalam rangka Hari Guru Nasional 2024.
Hadiah istimewa ini merupakan wujud komitmen mereka dalam mendukung program Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, yaitu pengembangan sumber daya manusia (SDM) melalui pendidikan berkualitas.
Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar serius meningkatkan kesejahteraan guru madrasah yang sering terlupakan.
Menag berharap peningkatan kesejahteraan ini berbanding lurus dengan kualitas pendidikan di Indonesia.
Dalam kesepakatan tersebut, Menteri Agama Nasaruddin bersama Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan Anggoro Eko Cahyo menyerahkan santunan kepada tiga almarhum ahli waris madrasah GTK.
Ahli waris madrasah GTK masing-masing mendapatkan manfaat asuransi kematian senilai Rp 42 juta.
“Kami ingin memastikan para guru dan tenaga kependidikan madrasah terlindungi dengan jaminan sosial kerja. Meski saat ini tidak semuanya, namun dengan penguatan Hari Guru, guru juga terlindungi karena pekerjaannya akan terinformasi. dalam bahaya,” kata Anggoro.
Berdasarkan data, terdapat 388.000 Madrasah GTK yang dilindungi BPJS Ketenagakerjaan hingga November 2024. Jumlah tersebut hanya mencakup 60% madrasah GTK di Indonesia.
Di sisi lain, total manfaat asuransi kecelakaan kerja dan asuransi kematian yang diberikan secara nasional kepada guru madrasah adalah sebesar Rp10,67 miliar. Artinya ancaman itu nyata dan negara hadir untuk memberikan perlindungan.
Anggoro berharap Kementerian Agama dapat segera menerbitkan peraturan untuk mempercepat perlindungan menyeluruh terhadap seluruh guru dan pendidik di lingkungan Kementerian Agama.
“Dibutuhkan dukungan berupa kebijakan dan regulasi untuk semaksimal mungkin melindungi guru di Indonesia agar terus menjadi penerang bagi setiap generasi mendatang,” kata Anggoro. (inci/inci)