Jakarta, CNN Indonesia —
Mantan menteri pertahanan Korea Selatan, Kim Yong-hyun, ditangkap menyusul keributan atas deklarasi darurat militer oleh Presiden Yoon-suk-yeol.
Kim dikabarkan ditangkap akhir pekan ini waktu setempat. Mantan menteri pertahanan itu diyakini berperan dalam deklarasi darurat militer yang menjerumuskan Korea Selatan ke dalam kekacauan.
“Kim Yong-hyun ditangkap karena perannya dalam menyatakan darurat militer yang menjerumuskan negara ke dalam kekacauan,” tulis AFP pada Minggu (12/08).
“Kim (Yong Hyun) dilarang bepergian,” lanjut laporan itu.
Media lokal Yonhap juga melaporkan penangkapan mantan menteri pertahanan tersebut. Namun, jaksa penuntut Korea Selatan belum mengatakan apa pun mengenai penangkapan Kim.
Di sisi lain, polisi disebut terus menyelidiki Presiden Yoon Suk-yeol. Dia telah diselidiki sebagai tersangka pemberontakan.
Presiden Yoon Suk-yol mengumumkan darurat militer pada Selasa (12.03) malam. Keputusan tak terduga tersebut dibuat dengan dalih ancaman dari Korea Utara dan pasukan anti-pemerintah.
Menurut banyak laporan, mantan Menteri Pertahanan Kim Yong-hyun adalah dalang utama di balik serangan ini. Kim disebut-sebut telah menyarankan Yun untuk mengumumkan keadaan darurat.
Warga Korea Selatan bingung dan khawatir. Namun ternyata darurat militer diumumkan hanya karena masalah politik Yun dengan pihak oposisi.
Kim, yang akhirnya mengundurkan diri sebagai menteri pertahanan, mengatakan pada Rabu (4/12): “Saya telah menawarkan pengunduran diri saya kepada presiden, dan karena pemberlakuan darurat militer, saya bertanggung jawab atas kekacauan tersebut.”
Sementara itu, Presiden Yoon Suk-yol selamat dari upaya pemakzulan. Kemenangan tersebut diraih berkat boikot terhadap sidang parlemen atau Majelis Nasional di Seoul, Korea Selatan, Sabtu (12/7).
Anggota parlemen pendukung Yun, yakni Partai Rakyat (PPP), memboikot pertemuan tersebut.
Pada akhirnya, suara Yun yang menyatakan keadaan darurat militer hanya memperoleh 195 suara, kurang dari 200 suara yang disyaratkan. Proses pemakzulan otomatis gagal.
(skt/wis)