
Jakarta, CNN Indonesia.
Dua puluh lima warga Palestina tewas di Jalur Gaza akibat penembakan dan pemboman rumah di wilayah utara.
Serangan bom terus menerus terhadap bangunan tempat tinggal di Jalur Gaza utara berlanjut sepanjang malam pada Senin (12 Februari), menurut Reuters.
Warga mengatakan militer negara Zionis meledakkan rumah-rumah di wilayah utara Gaza, Jabaliya, Beit Lahiya dan Beit Hanoun. Menurutnya, militer Israel menjatuhkan bom menggunakan drone.
Palestina mengatakan operasi Israel di tepi utara Jalur Gaza adalah bagian dari rencana untuk mengusir orang-orang melalui evakuasi paksa atau pembebasan wilayah tersebut.
Di kamp Nuseirat di Jalur Gaza tengah, serangan udara Israel menewaskan enam orang di sebuah rumah, dan serangan lainnya menewaskan tiga orang di sebuah rumah di Kota Gaza.
Dua anak tewas ketika sebuah roket menghantam sebuah kamp di Khan Yunis di Jalur Gaza selatan, sementara empat orang tewas dalam serangan di Rafah.
Kemudian pada Senin ini, 10 warga Palestina lainnya terbunuh, menjadikan jumlah korban tewas sejak pekan lalu menjadi 25 orang selama akhir pekan dan awal pekan ini.
Sementara itu, militer Israel menyatakan telah membunuh ratusan anggota Hamas di sana setelah lebih dari setahun melakukan agresi di Jalur Gaza.
Serangan atau pemboman Israel di Jalur Gaza telah berlangsung selama lebih dari setahun, sejak Oktober 2023. Israel menyalahkan Hamas atas serangan 7 Oktober 2023 yang menewaskan 1.200 orang dan menyandera lebih dari 250 orang di sebuah festival musik.
Sementara itu, akibat agresi Israel dengan dalih memburu milisi Hamas, lebih dari 44 ribu warga Palestina tewas dan banyak lagi yang luka-luka dan menderita.
Hamas baru-baru ini memberi isyarat akan membuka kemungkinan gencatan senjata dengan Israel, setelah Hizbullah di Lebanon mengambil langkah serupa beberapa hari lalu.
(tim/putra)