Jakarta, CNN Indonesia —
Penerbangan ke Melbourne, Australia, ditunda lebih dari tiga jam setelah dua pilot dituduh minum melebihi batas. Peristiwa itu terjadi awal bulan ini.
Penerbangan Japan Airlines JL774 dari Melbourne, Australia menuju Tokyo, Jepang dijadwalkan lepas landas pada 1 Desember pukul 07.20 waktu setempat, namun baru lepas landas pada pukul 10.31 pagi.
Japan Airlines Aviation mengonfirmasi kepada A2Z bahwa penundaan tersebut disebabkan oleh kandungan alkohol dari dua pilot pria veteran yang tidak disebutkan namanya yang melebihi batas yang ditentukan perusahaan.
Menurut surat kabar Independent, kedua pilot melakukan tes breathalyzer secara terpisah di hotel mereka sekitar pukul 5 pagi waktu setempat dan ditemukan berada di atas batas alkohol. Kapten A awalnya meminta shift terlambat karena sakit, sedangkan Kapten B berangkat ke bandara.
Tes bandara lebih lanjut memastikan kadar alkohol dalam darah Kapten B tinggi, sehingga memerlukan beberapa tes sebelum dia menerima hasil yang aman pada pukul 8.15 pagi.
Setelah pengujian ulang di hotel, Kapten A juga melampaui batas alkohol dan tiba di bandara pada pukul 6 pagi. Pada akhirnya, penerbangan terlambat tiga jam 11 menit dari Melbourne dan tiba di Tokyo pada pukul 17.57 waktu setempat.
Boeing 787-8 itu membawa 103 penumpang, 11 awak, dua kapten, satu kopilot, dan delapan pramugari. Japan Airlines mengatakan kepada The Independent bahwa awak pesawat tidak mabuk.
βTes alkohol sebelum penerbangan mengkonfirmasi pembacaan 0,00 mg/L (miligram per liter). Namun penerbangan ditunda karena dua awak pesawat yang dijadwalkan ditemukan memiliki alkohol dalam sistem mereka selama pemeriksaan pra-penerbangan di hotel mereka.
“Tes selanjutnya memastikan kadar alkohol 0,00 mg/L dan penerbangan akhirnya lepas landas. Penerbangan ditunda 3 jam 11 menit dengan persiapan lain.”
“Kami menanggapi kejadian ini dengan sangat serius dan sangat menyesalkan kejadian ini terjadi meskipun sudah ada peringatan keras. Kami akan mengambil tindakan komprehensif untuk mencegah hal ini terjadi lagi,” tambah Japan Airlines.
Sebagai hasil dari penyelidikan resmi pada tanggal 3 Desember, ditemukan bahwa Kapten A dan B telah melanggar kebijakan alkohol perusahaan, kata surat kabar tersebut.
Pilot meminum dua gelas anggur bersoda dan dua botol antara pukul 14.00 hingga 16.00 pada tanggal 30 November 2024, sehari sebelum jadwal penerbangan.
Japan Airlines memiliki pedoman internal yang melarang minum alkohol dalam waktu 12 jam setelah boarding, dan pada tahun 2018 memperkenalkan sistem breathalyzer baru di bandara asing untuk menguji pilot.
Japan Airlines melaporkan kejadian tersebut ke Kementerian Pertanahan, Infrastruktur dan Transportasi Jepang. Insiden ini terjadi beberapa bulan setelah penerbangan Japan Airlines dari Dallas ke Tokyo dibatalkan pada bulan April tahun ini karena salah satu kaptennya sedang minum-minum di bar hotel. (wiw/wiw)