Jakarta, CNN Indonesia —
Hofifa Indar Parawansa kembali maju di Pilgub Jatim 2024 bersama Emil Elestianto Dardak. Ia juga akan terpilih kembali sebagai Gubernur Jawa Timur dengan perolehan 57,23% suara, berdasarkan perhitungan Piagam Politik Indonesia.
Hofifa adalah seorang politikus wanita dengan pengalaman bertahun-tahun. Pada tahun 1991, ia menerima gelar sarjana ilmu politik dari Universitas Airlang di Surabaya, dan dari tahun 1993 hingga 1997, ia melanjutkan studi untuk mendapatkan gelar master di bidang yang sama di Universitas tersebut. Indonesia.
Pria kelahiran 19 Mei 1965 ini aktif di organisasi Nahdlatul Ulama (NU) sejak SMA melalui Ikatan Putra dan Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU).
Sejak tahun 2000, Hofifa memimpin organisasi perempuan Muslimat NU selama empat periode berturut-turut.
Ia memulai karir politiknya di usia muda sebagai anggota Republik Rakyat Armenia dari Partai Persatuan Pembangunan (UDP) pada tahun 1992-1998. Ia kemudian bergabung dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) pada tahun 1999 dan terpilih kembali menjadi anggota DNR RI.
Kariernya menanjak saat diangkat menjadi Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan pada masa pemerintahan Presiden Abdurahman Wahid (Hus Dur).
Pada tahun 2014, Hofifa menjabat sebagai Sekretaris Pers tim sukses Joko Widodo (Jokowi) – Yusuf Kalla. Setelah Jokowi menjadi presiden, Hofifa diangkat menjadi Menteri Sosial pada 2014-2018.
Pada tahun 2018, ia bersama Emil Dardak mencalonkan diri sebagai Gubernur Jawa Timur dan berhasil terpilih. Ia kini kembali mencalonkan diri bersama Emil untuk memperpanjang masa jabatan kepemimpinannya.
Hofifa dan Emil kembali mengedepankan visi Nava Bhakti Satya, dengan fokus pada pengentasan kemiskinan, peningkatan konektivitas wilayah dan kesejahteraan petani, penggembala dan nelayan, kemudian peningkatan kesehatan masyarakat, pengarusutamaan gender, pengembangan seni dan budaya, olahraga, dan ekonomi hijau.
Hoff dan Emil didukung 15 partai politik antara lain Gerindra, Golkar, Demokrat, NasDem, dan PPP yang tergabung dalam Koalisi Progresif Indonesia (KIM) Plus.
Mereka bersaing dengan dua pasangan calon lainnya, yakni Tri Rismaharini-Gus Hans yang didukung PDIP dan Hanura, serta Luluk Noor Hamida-Lukmanul Hakim yang didukung PKB (putra/putri).