Jakarta, CNN Indonesia —
Penerbangan ke Bali yang sempat tertunda akibat letusan gunung Levotobillaki pada Rabu (13 November) kembali dilanjutkan pada Rabu (13 November).
Beberapa maskapai asing, terutama Qantas dan Jetstar, mengumumkan akan melanjutkan penerbangan ke Bali pada Kamis (14/11/11) setelah sempat tertunda akibat wabah tersebut.
Grup Qantas Australia mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa penerbangan akan dilanjutkan seiring dengan membaiknya situasi.
“Kami terus memantau perubahan kondisi cuaca dan aktivitas gunung berapi,” kata Qantas Group dalam pernyataannya, menurut AFP.
Grup Qantas mengatakan dua penerbangan Qantas yang ditunda pada hari Rabu termasuk di antara penerbangan yang dilanjutkan hari ini.
Selain Qantas Group, AirAsia juga berencana melanjutkan sejumlah penerbangan dari dan ke Bali hari ini. Virgin Australia juga menyatakan akan melanjutkan penerbangan ke Denpasar mulai hari ini.
Sementara itu, maskapai penerbangan Singapura Scoot menyatakan pihaknya melakukan penjadwalan ulang penerbangan dari dan ke Bali dan Surabaya akibat aktivitas vulkanik di Gunung Bilaki di Lewato.
General Manager Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Ahmad Syaugi Shahab melaporkan bahwa 83 penerbangan internasional dibatalkan pada hari Rabu karena gunung berapi Lewotobi Laki memuntahkan abu sepanjang 9 kilometer ke langit.
Ini merupakan letusan gunung berapi kedua dalam dua pekan terakhir dan sejauh ini telah menewaskan sedikitnya 10 orang.
Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali mencatat 32 lagi pembatalan penerbangan internasional pada pukul 3 pagi Kamis, kata Ahmed.
Ahmed mengatakan abu vulkanik Gunung Levoto Bilaki telah membersihkan bandara sejak Rabu malam.
“Kami berharap para penumpang yang terdampak dapat melanjutkan perjalanannya pada hari Kamis,” kata Ahmed.
Pada hari Selasa, gunung berapi Levotobilaki kembali meletus. Menurut pejabat di Observatorium Gunung Api Levoto Bilaki, kepulan abu vulkanik mencapai 9.000 kilometer.
Setidaknya 10 orang tewas akibat letusan gunung berapi sejauh ini. BNPB mencatat, hingga Sabtu (11/9), lebih dari 11.445 warga mengungsi di beberapa posko pengungsian di Kabupaten Flores Timur dan Thika. (BLQ/DNA)