Jakarta, CNN Indonesia –
Presiden RI, Prabowo Subianto, akan mengikuti KTT D8 yang digelar di Kairo, Mesir, pada 17 hingga 19 Desember 2024.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri India (Kemlu RI) Rolliansyah (Roy) Soemirat mengatakan KTT D8 penting bagi Indonesia.
Pasalnya pertemuan ini akan menjadi ajang penyerahan jabatan presiden D8 sebelumnya, Mesir, kepada Indonesia yang akan menjadi presiden G8 periode 2026 hingga 2027.
“Bapak Presiden [Prabowo Subianto] dijadwalkan menghadiri KTT D8 yang akan diselenggarakan di Kairo [pada] 17-18 Desember [2024],” kata Roy dalam konferensi pers Menlu India di Jakarta, Senin Jumat (16). /12) WIB .
“KTT D8 ini penting karena selain pertemuan rutin organisasi G8, akan dikirimkan jabatan resmi dari Mesir ke Indonesia. Indonesia akan menjadi presiden organisasi D8 periode 2026-2027. masa jabatan 1 Januari 2026,” lanjut Roy.
Roy menambahkan, KTT G8 di Kairo kali ini mengangkat tema “Investing in Youth and Supporting Small and Medium Enterprises: The Economy of Tomorrow”.
Program ini, kata Roy, memiliki keterkaitan kuat dengan program kerja sama ekonomi Presiden Prabowo yang menekankan pada pengembangan sumber daya manusia berkualitas sejak kecil.
“Program yang akan dihadirkan Mesir usai memimpin Konferensi D8 kali ini untuk sesi berikutnya adalah Berinvestasi pada Pemuda dan Mendukung Usaha Kecil dan Menengah, Perekonomian Masa Depan,” kata Roy.
“Banyak juga keterkaitannya, banyak kesamaan gagasan dengan prinsip-prinsip dasar yang diungkapkan Presiden [Prabowo] mengenai kerja sama internasional di bidang ekonomi,” lanjutnya.
Terakhir, kata Roy, Indonesia akan mendapatkan manfaat dari kehadiran Presiden Prabowo di KTT D8 untuk menarik kepentingan negara-negara maju Tenggara untuk meningkatkan kerja sama ekonomi dengan negara-negara anggota G8, termasuk Indonesia.
“Yang pasti kita mendapat manfaat dari kehadiran Presiden Indonesia. Hal ini penting agar negara-negara D8 dapat berpartisipasi dengan baik dalam keinginan dunia Selatan untuk terus meningkatkan kerja sama di bidang pembangunan ekonomi”, pungkas Roy. (ar/bac)