Jakarta, CNN Indonesia —
Otoritas Palestina (Palestinian Authority/PA) menggerebek kelompok milisi di kamp pengungsi Jenin di Tepi Barat selama akhir pekan, menewaskan seorang komandan milisi.
Jenin sedang panas setelah penangkapan beberapa anggota milisi oleh Otoritas Palestina awal bulan ini.
Siapakah Brigade Jenin, milisi yang menjadi payung beberapa milisi di Tepi Barat?
Brigade Jenin adalah kelompok milisi di Tepi Barat yang terdiri dari beberapa milisi, antara lain Brigade Martir Fatah al-Aqsa, Brigade Jihad Islam Al-Quds, dan Brigade Hamas al-Qassam.
Kelompok-kelompok ini bergabung untuk menentang pendudukan Israel di kamp-kamp Tepi Barat selama dan setelah Intifada Kedua, di mana penindasan terjadi.
Kelompok tersebut tidak memihak Otoritas Palestina yang didominasi oleh Partai Fatah. Meski Fatah memiliki faksi bersenjata, Brigade Martir Al-Aqsa, namun mereka tidak bersatu karena adanya pergerakan regional di wilayah tersebut.
Menurut laporan dari Al Jazeera, sayap militer Fatah di wilayah tersebut sedang mempertimbangkan pemisahan diri dari Otoritas Palestina.
Pada tahun 2022, majalah +972 menulis bahwa Brigade Martir Al-Aqsa kini “bebas dari Fatah dan bekerja dengan milisi bersenjata lainnya di kamp pengungsi untuk membentuk front persatuan melawan Israel.”
“Brigade Al-Aqsa tidak berafiliasi dengan Jamaat (Fatah) baik melalui dukungan finansial atau kampanye politik,” kata analis politik Jihad Harb kepada majalah tersebut.
Ketegangan meningkat antara Otoritas Palestina dan Brigade Jenin sejak awal bulan ini.
Dia menangkap beberapa anggota oposisi dengan dalih mengakhiri protes dan kekacauan di Tepi Barat.
Brigade Jenin sebelumnya berusaha menghindari konflik dengan Otoritas Palestina dan fokus pada Israel. Namun, insiden pembunuhan PA terhadap mereka membuat Brigade Jenin melawan PA.
Setidaknya satu orang tewas dan beberapa lainnya luka-luka dalam tindakan keras yang dilakukan Brigade Janine.
(Blok/DNA)