Jakarta, CNN Indonesia —
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) terus memperkuat komitmennya dalam mendukung potensi perekonomian daerah melalui program klaster UKM. Salah satu contohnya terlihat pada sosok Ainur Rahmatin asal Desa Cluring, Kecamatan Kali Tenga, Provinsi Lamongan, Jawa Timur.
Sabik Bejo, ketua klaster UKM, telah mengubah usaha kecilnya menjadi penggerak pemberdayaan perempuan di desanya.
Ainur merupakan salah satu Inspiring Local People (FIL) yang dihadirkan BRI untuk mendorong para wirausaha agar semakin tumbuh dan berkembang.
Program ini juga bertujuan untuk meningkatkan nilai ekonomi dan sosial sebagai bagian dari percepatan pemulihan ekonomi melalui pemberdayaan UKM.
Direktur Bisnis Mikro BRI Supari mengatakan FIL merupakan program pemberdayaan yang merupakan bentuk apresiasi terhadap inspirasi lokal.
“Mereka dinilai mempunyai keinginan yang tulus untuk memberikan dampak positif bagi pengusaha/UKM di masyarakat sekitar,” ujarnya dalam keterangannya, Kamis (5/12).
Sejak memulai usahanya pada tahun 2009, Ainur telah mengolah telur asin yang biasa dijual di pasar dalam negeri. Namun inovasinya membawanya menghasilkan berbagai produk bernilai tambah seperti cookies, pasta, benang, dan sambal manis telur asin.
Dibandingkan produk sejenis dari daerah lain, produk dengan salinitas rendah mampu menarik perhatian konsumen luar dan dalam negeri. Kini Ainur tidak hanya sukses secara individu, namun juga membuka peluang ekonomi baru bagi sekitar 20 anak perempuan di desanya.
“Dulu ibu-ibu di sini sebagian besar bergantung pada penghasilan suami, namun banyak di antara mereka yang bekerja sebagai petani atau nelayan. Dengan mengikuti profesi ini, mereka kini bisa mendapatkan penghasilan sendiri dan berkontribusi dalam meningkatkan kesejahteraan keluarganya, ” katanya. menjelaskan.
Kesuksesan Ainur bukannya tanpa kendala. Saat memulai usahanya, ia hanya mampu menghasilkan 20 butir telur asin dalam seminggu.
Berkat kerja keras dan dukungan intensif BRI, pada tahun 2019, Ainur berhasil memproduksi 5.000 butir telur per minggu.
Bantuan yang diberikan BRI meliputi peralatan produksi, pelatihan kewirausahaan dan keikutsertaan dalam berbagai pameran untuk mempromosikan produknya. Tidak hanya itu, ia juga memanfaatkan teknologi untuk memperluas pemasaran produknya.
Didukung oleh BRI, mereka menggunakan platform Localoka, pasar khusus untuk UKM, dan platform populer lainnya seperti Tokopedia. Langkah ini memungkinkan produk Ainur bisa diperkenalkan ke pasar lebih luas di luar Lamongan.
Pada tahun 2020, pandemi Covid-19 yang membatasi aktivitas masyarakat menyebabkan terhentinya peredaran produk telur asin. Namun dengan kreativitas dan semangat inovasi, ia melakukan diversifikasi produk dan menciptakan olahan baru seperti biskuit, pasta, daging cincang, dan sambal telur asin.
Langkah ini tidak hanya menjamin keberlangsungan bisnis di masa pandemi, namun juga membuka peluang pasar baru dan meningkatkan daya tarik produk kami.
Kisah sukses Ainur menjadi bukti nyata bagaimana program klaster UMKM BRI memberikan dampak positif bagi masyarakat. Program ini menunjukkan bahwa dengan bantuan yang tepat, usaha kecil dapat berkembang dengan cepat dan memberdayakan masyarakat di sekitar mereka. (rr/rr)