Jakarta, CNN Indonesia –
Ketua PP Fatayat Nahdlatul Ulama (NU) Margaret Aliyatul Ammana mengatakan pemerintah telah mengundang beberapa Fatayat NU tingkat provinsi untuk mengikuti program gizi gratis.
Namun usulan tersebut dikirimkan ke Fatayat NU di tingkat provinsi dan bukan di tingkat pusat.
“Di tingkat nasional ya, bukan dengan PPnya, tapi kami juga mendengar dari pimpinan daerah di provinsi yang kami tahu punya ide yang diajukan untuk proyek tersebut,” kata Aliyatul di Hotel Aria Duta Jakarta, Jumat. 13/12).
Khusus di Jawa Timur, Aliyatul menjelaskan, pemerintah berupaya menyediakan pangan dalam program gizi gratis. Namun, dia tidak menjelaskan apa maksud dari kerja sama penyediaan pangan tersebut.
“(Dia ikut sidang) sekitar sebulan lalu, mungkin sebulan atau dua bulan sebelum kejadian,” kata Aliyaul.
“Bukan infrastrukturnya ya, tapi dukungannya, perlunya cadangan, akses pangan gratis,” imbuhnya.
Pangan tidak bergizi menjadi salah satu program utama pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming pada Pilpres 2024.
Setelah beberapa kali uji coba, Prabowo mematok biaya makan gratis bergizi sebesar Rp 10.000.
Proyek tersebut rencananya akan dilaksanakan di banyak wilayah di Indonesia pada tahun 2025. Pemerintah menyiapkan anggaran sebesar Rp 71 triliun.
(mab/tsa)