Jakarta, Indonesia —
Kapolri Jenderal Pol Lisyo Sigit Prabowo telah membentuk program Direktorat Tindak Pidana Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) dan Tindak Pidana Perdagangan Manusia (PPO) hingga tingkat kabupaten dan kepolisian.
Hal itu diungkapkan Sigit dalam sambutannya saat peluncuran Direktorat Reserse Kriminal PPA-PPO Bareskrim Polri di Gedung Tribrata, Batavia Selatan, Selasa (17/12).
“Saya tidak ingin perjuangan PPA dan PPO sampai di tingkat Mabes saja. Tapi bagaimana bisa ditingkatkan ke tingkat Polda dan tingkat Polres,” ujarnya dalam sambutannya.
Sigit menuturkan, upaya pembentukan unit baru tersebut tidak mudah. Ia mengatakan, awalnya Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi masih terbatas karena Bareskrim Polri hanya memiliki enam lembaga.
Usulan pembentukan Direktorat PPA dan PPO, kata dia, akhirnya disetujui oleh Presiden ketujuh Republik Indonesia Joko Widodo (TPPO).
“Itu kesempatan untuk berbicara dan alhamdulillah, akhirnya beliau setuju, dan lahirlah Direktorat PPA dan PPO,” jelasnya.
Selain itu, Sigit berharap langkah awal pembentukan direktorat PPA dan PPO di tingkat Polires dan Polsek Mabes Nasional dapat terus berlanjut.
Ia menegaskan, penting untuk menegakkan hukum dan memberikan keadilan terhadap kekerasan, khususnya terhadap perempuan dan anak.
“Saya ingin sekali Kemenhan berorganisasi di tingkat daerah tadi, kita bisa menandingi Kesatuan Perempuan dan Anak yang lahir setidaknya di tingkat Polres, kalau tidak di tingkat istana atau desa,” kata jenderal bintang empat Kemenhan itu. Kepolisian Nasional.
(tfq/hed)