Jakarta, CNN Indonesia –
Dalam dunia memasak, selalu ada eksperimen yang menghadirkan kejutan baru. Salah satu hal baru yang sedang menjadi perbincangan hangat di Hanoi, Vietnam adalah daging sapi dengan saus teh susu boba, sajian yang bakal membuat Anda tercengang.
Hidangan spesial ini disiapkan oleh Yu Tan, sebuah restoran bubble tea dan makanan Taiwan. Menu menakjubkan dan ajaib ini sudah viral sejak diluncurkan pada September lalu.
Mie daging sapi dan kuah teh susu bukanlah sajian biasa. Kaldu ini terinspirasi dari produk susu Taiwan, yang sering menggunakan kaldu tulang yang dimasak dengan susu segar untuk menciptakan rasa yang manis dan kaya.
Tapi Yu Tang melakukannya secara berbeda. Dia menambahkan teh hitam dan kacang-kacangan ke dalam hidangan dan memberinya variasi.
Hasilnya? Sepiring penuh mie dengan beberapa potong daging sapi, kuah teh manis susu, dan lapisan boba yang manis. Dibanderol dengan harga 98.000 VND atau sekitar 64.000 rupiah per porsinya, sajian ini tergolong sangat murah untuk pengalaman bersantap yang unik.
Sebuah rasa yang mengundang perdebatan
Sejak diperkenalkan, hidangan ini telah menarik reaksi beragam secara online. Menurut VN Express, meskipun beberapa orang menghargai kreativitasnya, yang lain menganggap kombinasi tersebut terlalu berbahaya untuk diterima oleh bahasa mereka.
“Sup ini dibuat dari kaldu tulang babi yang direbus dengan teh hitam, lalu ditambahkan bumbu seperti krim dan bubuk ayam agar terasa manis dan gurih,” jelas perwakilan Yu Tan.
“Kami ingin menciptakan pengalaman kuliner yang menyenangkan bagi pelanggan kami.” kata mereka.
Salah satu pelanggan yang penasaran adalah Doan Thi Vu Quynh, yang mencoba hidangan tersebut bersama teman-temannya setelah melihat ulasan yang dibagikan di media sosial.
[Gambas: Instagram]
“Ini lebih baik dari yang kukira,” kata Quinn, yang memberi nilai 8 dari 10 pada hidangan itu.
Tentu saja tidak semua pelanggan puas. Pelanggan Hoang Anh, 28, mengatakan kombinasi rasa tersebut menarik, namun boba dianggap tidak enak dalam hidangan ini.
“Sup, mie, dan daging sapinya enak, tapi selai tapiokanya jelek. Ini seperti pengalaman yang hanya terjadi satu kali,” katanya.
Beberapa konsumen menganggap sup terlalu “berat” jika dimakan dalam porsi besar. Meski begitu, para pebisnis muda, yang terpikat oleh viralnya makanan, terus berusaha maju.
Meski mendapat reaksi beragam, Yu Tan tidak berencana mengubah pendapatnya tentang hidangan ini. Mereka melihatnya sebagai bagian dari eksperimen kuliner dan berharap pelanggan menikmati pengalaman unik ini.
“Kami menyambut baik saran pelanggan dan berharap mereka melihat ini sebagai pengalaman bersantap mewah,” kata perwakilan Yu Tan.
Mereka juga menyebutkan rencana melakukan penelitian untuk memperkenalkan makanan khusus di masa depan. (tst/wiw)