Jakarta, CNN Indonesia –
PPP yang berkuasa di Korea Selatan mengatakan Presiden Yoon Suk-yeol akan mundur setelah terjadi kekerasan darurat militer.
Pernyataan tersebut disampaikan Ketua PPP Han Dong Hong Yun setelah meminta maaf kepada semua orang dan menyerahkan segalanya kepada partai.
Han mengatakan pernyataan Yoon terdengar seperti “janji pengunduran diri”.
Ia dikutip The Korea Times pada Sabtu (7/12) mengatakan, “Untuk mengurangi kekacauan, kami akan mengupayakan pengunduran dirinya secara tertib.
“Sampai dia mengundurkan diri, presiden secara efektif diberhentikan dari jabatannya,” kata Khan kemudian.
Namun, ketua partai tersebut tidak menjelaskan secara rinci apa arti pengunduran dirinya secara efektif.
Han menjelaskan, partainya akan berkonsultasi dengan perdana menteri untuk memastikan pemerintahan negara berjalan maju tanpa campur tangan.
Dia mengatakan, PPP juga akan membicarakan masalah ini dengan partai oposisi, Partai Demokrat.
Yoon sudah meminta maaf setelah mengumumkan darurat militer minggu lalu. Situasi ini hanya berlangsung enam jam.
Jon juga menyampaikan pidato pada pertemuan tersebut.
Dia berkata: “Partai dan pemerintah akan bersama-sama mengambil tanggung jawab administratif di masa depan.”
Perintah darurat militer Yon menghadapi sidang pemakzulan.
Partai oposisi, yang memegang mayoritas di parlemen, telah mengusulkan pemakzulan. Namun PPP yang memenangi pemungutan suara kedua justru mundur.
Untuk meloloskan pemakzulan, oposisi memerlukan dua pertiga, atau 200 suara, di parlemen. Hasil pemungutan suara menunjukkan hanya 192 orang yang mendukung usulan tersebut.
Yun sendiri kini didakwa melakukan makar dan menghasut keadaan darurat militer, yang kemudian dibatalkan oleh oposisi di parlemen. (diri/tas)