Jakarta, CNN Indonesia –
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman membekukan izin impor lima perusahaan susu karena adanya pembatasan penyerapan susu dalam negeri oleh industri. Karena pembatasan tersebut, para peternak membuang susunya.
“Di seluruh Indonesia, kami punya lima perusahaan yang mengimpor izin sampai semuanya baik-baik saja,” kata Amran dalam konferensi pers di kantor Kementerian Pertanian, Jakarta Selatan, Senin (11 November).
Amran menegaskan, jika perusahaan tetap menolak mengambil susu sapi dari peternak lokal, maka izin impornya akan dicabut selamanya.
“Kalau salah satu dari lima itu tetap berusaha (tidak memasok susu lokal), izinnya saya cabut dan mereka tidak boleh impor lagi. Ini tekad kami dari kementerian, karena kami tidak ingin petani dan industri dirugikan. datang bersama-sama,” tambahnya.
Sayangnya, Amran tidak bersedia menyebutkan nama perusahaan yang dimaksud.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Eksekutif Asosiasi Industri Pengolahan Susu (AIPS), Sonny Effendhi mengatakan, alasan pembatasan susu lokal karena kualitasnya tidak memenuhi standar industri.
Konon susu buatan sendiri mengandung bahan-bahan tertentu.
“Jadi tidak sesuai standar keamanan pangan, jadi tidak bisa diterima,” ujarnya.
Ia mengatakan, susu buatan sendiri biasanya mengandung air, sirup gula, dan bahan lainnya.
Sebab ke depan, industri dan peternak akan berupaya bersama untuk meningkatkan kualitas susu dalam negeri.
“Jadi jangan ditambah air, minyak goreng, sirup gula, karbonat, atau hidrogen peroksida. Kami yakin kalau dibiarkan, masyarakat yang jadi korban,” ujarnya.
“Perlu perlindungan karena menurut standar BPOM, bahan ini tidak dapat ditemukan pada susu,” imbuhnya.
Dampaknya, industri lebih memilih mengimpor susu. Kebanyakan berasal dari Selandia Baru dan Amerika Serikat (AS).
Ia juga membantah industri memilih impor karena faktor harga. Ia mengatakan, harga impor dan dalam negeri hampir sama.
“Jadi harga tidak jadi masalah. Yang utama adalah kualitasnya,” ujarnya.
(sampai/Agustus)