Jakarta, CNN Indonesia —
Militer AS menyatakan telah membunuh seorang pemimpin senior ISIS di Suriah bersama anggota kelompok lainnya dalam serangan udara pada Jumat (20/12).
Menurut laporan ABC, serangan itu ditujukan kepada Abu Yusif, yang juga dikenal sebagai Mahmud, di provinsi Dayr az Zawr. Kawasan ini sebelumnya dikuasai oleh pemerintah Suriah dan Rusia.
Abu Yusif dan seorang agen ISIS yang tidak dikenal tewas dalam serangan itu.
“ISIS berencana untuk melepaskan lebih dari 8.000 anggota ISIS yang saat ini berada di berbagai fasilitas di Suriah. Kami akan sangat menargetkan para pemimpin dan agen ISIS ini, termasuk mereka yang berusaha melakukan operasi di luar Suriah,” kata Jenderal Amerika Michael Erik Kurilla. dalam sebuah pernyataan.
Penyerangan tersebut dilakukan setelah Pentagon mengungkap pada Kamis (19/12) bahwa kehadiran pasukan Amerika di Suriah berjumlah 2 ribu orang. Jumlah ini bertambah 900 dibandingkan jumlah yang diketahui masyarakat sebelumnya.
Wakil Menteri Pentagon Pat Ryder mengatakan pasukan telah berada di Suriah selama beberapa waktu, bahkan sebelum jatuhnya rezim Bashar Al-Assad awal bulan ini.
Ryder menjelaskan bahwa hingga 900 “pasukan inti” ditempatkan di Suriah dalam jangka panjang selama 9-12 bulan.
Namun, sekitar 1.100 tentara ditambahkan dan dianggap sebagai “pasukan rotasi sementara” dan sering kali dikerahkan selama 30-90 hari untuk memenuhi kebutuhan tambahan di wilayah tersebut. (ashar/ashar)