Jakarta, CNN Indonesia —
Dua faksi terbesar Palestina, Hamas dan Fatah, dilaporkan telah sepakat untuk membentuk komisi bersama untuk memerintah Jalur Gaza.
Anggota senior Hamas Al-Arabi mengatakan kepada situs berita Al-Jadid bahwa kedua faksi mencapai kesepakatan setelah pertemuan di Kairo, Mesir.
Pada Senin (4/11), sebuah sumber yang dikutip surat kabar The New Arab mengatakan, “Kami bertemu dengan perwakilan Fatah untuk menyelesaikan Komite Pengarah Gaza.”
Menurut sumber, panitia gabungan tersebut akan diisi oleh para teknokrat atau intelektual dan akan dibantu oleh ribuan pekerja lokal di Gaza.
Dia mengatakan komite tersebut akan mulai bekerja setelah Presiden Palestina Mahmoud Abbas mengeluarkan dekrit. Setelah itu, komite tersebut akan mulai bekerja bahkan di tengah agresi Israel.
Menurut laporan, komite gabungan ini nantinya akan membantu Palestina dan memimpin rekonstruksi Jalur Gaza setelah perang berakhir. Mereka mengatakan mereka mendapatkan bantuan dari Mesir dan negara-negara Arab lainnya.
Berita tentang kesepakatan itu muncul setelah Hamas dan Fatah bertemu di Kairo pada akhir pekan. Dalam pertemuan tersebut, mereka membahas pembentukan komite bersama dan prospek perjanjian gencatan senjata antara Hamas dan Israel.
Pertemuan di Kairo dihadiri oleh pemimpin senior Khalil Al-Hayya, yang diperkirakan akan menggantikan Yahya Sinwar sebagai wakil Hamas. Pada saat yang sama, Fatah bergabung dengan Hussein al-Sheikh, pejabat senior Otoritas Palestina yang dianggap sebagai penerus Presiden Mahmoud Abbas. (blq/rds)