Jakarta, CNN Indonesia.
Presiden Indonesia Prabowo Subianto menilai komunitas internasional seringkali tidak menghormati suara negara-negara Muslim. Padahal, ia menilai permasalahan hak asasi manusia (HAM) pada umumnya tidak melibatkan umat Islam.
Hal itu diungkapkan Prabowo pada Kamis (19/12) pada sidang khusus Konferensi Tingkat Tinggi Negara Berkembang (D-8) (KTT) ke-11 yang digelar di Istana Kepresidenan Ibu Kota Administratif Baru Kairo, Mesir.
Mari kita berusaha sekuat tenaga namun tetap menghadapi kenyataan dan jujur pada diri kita sendiri,” kata Prabowo di Sekretariat Presiden, Jumat (20/12). pernyataan itu.
Kali ini, Prabowo juga menyerukan pentingnya persatuan dan kerja sama di antara negara-negara Muslim. Sebab, ia menyoroti lemahnya persatuan di antara negara-negara Muslim dalam banyak isu, termasuk perdamaian dan kemanusiaan.
“Kita harus melihat realita yang ada. Kita selalu menyatakan dukungan terhadap Palestina dan Suriah, tapi dukungannya seperti apa?
Prabowo mengatakan, beberapa negara sudah sering mengeluarkan pernyataan solidaritas dan memberikan bantuan kemanusiaan ke negara lain. Namun, menurutnya hal tersebut tidak sejalan dengan langkah praktis untuk menciptakan perubahan.
“Ketika saudara-saudara kita dalam kesulitan, kita mengeluarkan pernyataan dukungan dan memberikan bantuan kemanusiaan. Maaf, ini pendapat saya, tapi hadapi saja. Kita harus bekerja sama dan memiliki suara yang setara,” ujarnya.
Prabowo juga mengkritik strategi pecah belah dan taklukkan yang masih melemahkan persatuan di antara negara-negara Muslim. Dia mengatakan konflik internal di beberapa negara Muslim adalah contoh nyata konflik dalam masyarakat.
“Kapan ini berakhir? Bagaimana kita bisa membantu Palestina jika kita saling bermusuhan? Mari kita jujur pada rakyat kita,” ujarnya.
Prabowo kemudian menyerukan persatuan, kerja sama yang erat, dan pemahaman terhadap situasi global yang dihadapi umat Islam. Ia menekankan, Indonesia berharap dapat melakukan segala upaya untuk memperkuat kerja sama antar negara-negara Muslim.
“Indonesia akan berusaha semaksimal mungkin, tapi saya menyerukan persatuan. Saya menyerukan kerja sama,” ujarnya.
(rzr/rds)