Jakarta, CNN Indonesia —
Calon Gubernur DKI Jakarta ke-3, Pramono Anung berharap Pilkada Jakarta hanya menjadi fase untuk meredam kemungkinan ketegangan di masyarakat.
Pramono ingin masyarakat segera kembali ke kehidupan normal tanpa harus sibuk mempersiapkan tahap kedua. Belajar dari pengalaman masa lalu, menurut Pram, potensi kesalahpahaman kerap muncul di putaran kedua.
Saya berharap Pilgub ini berlangsung satu putaran, karena kalau dua putaran akan terjadi ketegangan, kata Pram sebelum mendatangi TPS di Cipete Selatan, Rabu (27/11) lalu.
Karena kita belajar dari apa yang terjadi pada pemilihan gubernur lalu, karena ketegangan itulah Jakarta saat itu terpecah belah, imbuhnya.
Saat itu, Pram berharap proses penghitungannya lancar, jelas, dan transparan. Ia mengucapkan terima kasih kepada warga karena pilkada dan lokasi kampanye aman.
Secara khusus, dia meminta KPU dan Bawaslu dapat mengupayakan proses demokrasi dengan baik dalam hal ini. Ia tidak ingin mencemari proses demokrasi dengan cara apa pun.
“Karena memilih pemimpin itu memilih nomor, kalau di awal tidak bagus, lama-kelamaan tidak bagus,” kata Pram.
“Jadi, saya sangat berharap kesadaran itu benar, dan apapun konsekuensinya harus diterima oleh semua orang, termasuk saya dan keluarga,” imbuhnya.
Pram mencoblos di Pilkada DKI Jakarta, Rabu (27/11) dini hari sekitar pukul 07.40 dengan didampingi istri dan anaknya. Mereka memilih di TPS 046, Cipete Selatan, Jakarta Selatan dekat tempat tinggal mereka.
(melalui/ugo)