Jakarta, CNN Indonesia —
Nilai tukar rupiah berada di level Rp15.861 per dolar AS pada Selasa pagi (12/10). Mata uang Garuda menguat 5,5 poin atau 0,03 persen dari perdagangan sebelumnya.
Mata uang di kawasan Asia bergerak berbeda. Yen Jepang melemah 0,06 persen, baht Thailand menguat 0,10 persen, yuan China melemah 0,02 persen, peso Filipina 0,11 persen, dan Korea Selatan menang 0,15 persen.
Dolar Singapura melemah 0,01 persen dan dolar Hong Kong menguat 0,01 persen pada pembukaan pagi ini.
Sementara mayoritas mata uang utama negara maju kompak berada di zona merah. Tercatat, Euro Eropa melemah 0,02 persen, Pound Inggris melemah 0,03 persen, dan Franc Swiss menguat 0,02 persen.
Setelah itu, dolar Australia melemah 0,23 persen, dan dolar Kanada juga melemah 0,04 persen.
Analis mata uang Doo Financial Futures, Lukman Leong memperkirakan rupiah akan berkonsolidasi dengan kecenderungan menguat, dibatasi oleh harapan stimulus yang lebih besar dari Tiongkok.
Namun investor masih menunggu dan mencermati untuk mengantisipasi data inflasi AS besok. Investor juga menantikan data penjualan ritel sore ini, ujarnya kepada fun-eastern.com.
Hari ini, Lukman memperkirakan rupiah akan bergerak pada kisaran Rp15.800 per dolar AS – Rp15.900 per dolar AS.
(ldy/pta)