Jakarta, CNN Indonesia —
Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Damaskus terkena peluru nyasar dari kelompok pemberontak yang menggulingkan Presiden Suriah Bashar al-Assad.
Wajid Fauzi, Duta Besar Indonesia untuk Suriah, mengklaim peluru menghantam atap KBRI pada Minggu (12 September). Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 10.45 waktu setempat.
Benar (ada peluru nyasar di KBRI Damaskus). Mungkin itu peluru yang ditembakkan ke atas, lalu mendarat di atap KBRI, ujarnya saat dikonfirmasi fun-eastern.com.
Jadi, sebenarnya tidak menyasar KBRI, jelas Wajid.
Dia menjelaskan, sejauh ini belum ada korban luka yang dilaporkan akibat insiden peluru nyasar tersebut.
Namun Wajid mengatakan gedung perwakilan Indonesia mengalami kerusakan ringan. Misalnya saja terjadi kebocoran kecil pada atap Galvalam KBRI.
Suriah memanas pasca kelompok Hayat Tahrir al-Sham (HTS) menggulingkan rezim Bashar al-Assad. Pemberontakan tersebut dipimpin oleh seorang pria bernama Abu Mohammed Al Julani.
Assad dilaporkan telah meninggalkan Suriah. Dia menghilang ketika pemberontak menerobos masuk dan mulai menguasai ibu kota, Damaskus.
Presiden yang telah berkuasa selama 24 tahun terakhir ini dikabarkan meninggalkan Suriah dari bandara Damaskus menggunakan pesawat udara Suriah.
Awalnya, pesawat tersebut terbang menuju wilayah pesisir Suriah, basis sekte Alawi pendukung Assad. Namun, pesawat tiba-tiba berbalik dan terbang ke arah berlawanan sebelum menghilang dari radar. (skt/chri)