Jakarta, CNN Indonesia –
Menteri Agama Nasruddin Umar mengatakan Kementerian Agama tengah mendalami usulan sertifikasi khatib akibat perkataan buruk Miftah Mawlana Habibur Rahman.
“Iya bagus. Nanti kita pelajari dan dalam waktu dekat,” kata Nasruddin saat ditanya soal usulan khatib disetujui saat ditemui di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (9/12).
Usulan penerbitan sertifikat khatib ini awalnya diajukan DPR menyusul kejadian Mifta yang mengolok-olok penjual teh belakangan ini.
Anggota Komisi VIII DPR Maman Imanulhak yang menyoroti persoalan Mifta dalam keterangannya kemudian menyarankan agar seluruh khatib Indonesia tersertifikasi agar aktivitas dakwahnya tidak menyimpang dari prinsip agama.
Maman mengatakan, sebaiknya khatib mempelajari sumber-sumber asal usul agama, baik Alquran, hadis, maupun klasik.
Ia juga percaya bahwa para pengkhotbah harus didorong untuk menjadikan tema keagamaan sebagai inti dari setiap ceramahnya. Ia menegaskan, tidak boleh melontarkan kata-kata kotor dan candaan kepada anggota partai lainnya saat berkampanye.
Presiden Prabowo Subianto juga mengatakan pemerintah akan bertanya kepada berbagai organisasi keagamaan tentang skema sertifikasi khatib.
Kata Prabowo saat berpidato di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat, 6 Desember 2024, “mungkin mereka akan berkontribusi pada majelis ulama, kelompok ormas keagamaan, dan sebagainya.”
Miftah sebelumnya mengumumkan akan mundur dari jabatan utusan khusus presiden. Keputusan ini diambilnya setelah orang-orang mengkritiknya karena mengolok-olok penjual es teh.
Momen lucu Miftah pun viral di internet. Netizen mempertanyakan perilaku Miftah sebagai dai dan pelayan masyarakat. Masyarakat ramai memperdebatkan bahasa buruk Mifta yang mengolok-olok kelompok minoritas. (rzr/fra)