Jakarta, CNN Indonesia –
Target Kementerian Pertanian (Kementan) mencetak program sawah seluas 3 juta hektar dalam empat tahun.
“Memang target kita 3 juta hektar dalam 3-4 tahun ke depan,” kata Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono (28/10) di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin.
Sudaryono mengatakan, program pencetakan beras sangat dibutuhkan. Pasalnya, jumlah penduduk di Indonesia meningkat, namun lahan sawah tidak bertambah.
Oleh karena itu, pemerintah harus mencetak sawah untuk memberi makan penduduk.
“Bukan hanya untuk kebutuhan tahun ini, besok, bulan depan, minggu depan, tidak. Tapi sepuluh tahun ke depan. 3 juta (ha) itu diyakini bisa menjamin generasi kita 80 tahun ke depan,” ujarnya. . dikatakan
Sudaryono membantah program pencetakan bahan baku beras ingin menebang pohon di hutan.
Ia mencontohkan, program ini akan meningkatkan pemanfaatan lahan basah yang tidak terpakai. Salah satunya adalah meningkatkan drainase untuk mengurangi keasaman tanah sehingga memungkinkan pengolahan tanah.
“Kalau status tanahnya, menurut saya berbeda. Ada tanah milik perseorangan, ada juga tanah milik perusahaan, yang sebenarnya milik pemerintah, milik perseorangan, maksudnya percetakan. sawah, tinggal benahi rencana pemasarannya saja,” ujarnya.
Sudaryono juga meyakinkan bahwa TNI ikut serta dalam program pencetakan beras yang dilaksanakan Kementerian Pertanian. Bahkan, kata dia, TNI juga membantu satuan khusus bernama Pangkalan Dukungan Daerah Rava.
Dia membenarkan keterlibatan TNI dalam pengepresan beras sudah berlangsung di Merauk.
“Bahkan di TNI pun sudah dibentuk kelompok pendukung untuk kawasan lahan basah, jadi jelas program pertaniannya berjalan,” ujarnya.
“Bukan hanya TNI, Polri kemarin di Mabes Garda Nasional juga sepakat untuk mendukung program kesejahteraan pangan ini, bagaimana Polri bisa ikut, bukan perannya dalam pelayanan pangan sampai sekarang. Sudaryono menambahkan.
Di tempat yang sama, Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengatakan Presiden Prabowo Subianto telah menunjuk dirinya untuk mempercepat pelaksanaan program pencetakan beras.
Ia mengatakan Kementerian Pertanian sudah memulai program ini di Merauk dan Kalimantan Tengah. Ke depan, program ini akan diluncurkan di Kalimantan Selatan, Sumatera Selatan, dan Kalimantan Barat.
“Kita percepat budidaya sawah, lalu yang kedua lihat petani dari lahan budidaya bagian atas, termasuk pupuk. Dia mengatakan untuk memeriksa 100 persen pupuk tambahan jika ada. sudah benar-benar sampai ke level petani,” kata Amran.
(rzr/sfr)