Jakarta, CNN Indonesia —
Penggabungan Honda dan Nissan sudah memasuki tahap akhir. Dua pabrikan mobil Jepang telah mendirikan perusahaan induk baru yang akan dicatatkan di Bursa Efek Tokyo pada Agustus 2026.
Kedua perusahaan menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) pada 1 Agustus 2024. Tujuan dari kesepakatan bersama tersebut adalah untuk melakukan penelitian bersama di bidang teknologi software-based vehicle (SDV), khususnya di bidang kecerdasan buatan (self-learning). . teknologi mengemudi) dan elektrifikasi kendaraan.
Lebih lanjut, penggabungan kedua perusahaan juga bertujuan untuk memperluas mobilitas solusi.
Merujuk keterangan resmi Nissan, tujuh poin kesepakatan sinergi kedua perusahaan akan berlaku, yaitu: 1. Standardisasi platform kendaraan
Berbagai platform diyakini dapat menciptakan produk yang lebih kompetitif sekaligus mengurangi biaya produksi dan pengembangan.
Standardisasi ini juga memungkinkan perusahaan untuk menawarkan berbagai jenis kendaraan, termasuk kendaraan konvensional bermesin pembakaran internal (ICE), hybrid (HEV), plug-in hybrid (PHEV), dan listrik (EV). Cara ini diharapkan dapat meningkatkan volume penjualan dan profitabilitas.
2. sinergi penelitian dan pengembangan
Penelitian dan pengembangan (R&D) terpadu dalam teknologi mencakup aplikasi dan platform kendaraan berbasis perangkat lunak (SDV). Kami berharap kedua perusahaan dapat mempercepat perkembangan teknologi otomotif yang lebih dapat diterima konsumen, namun dengan harga yang tidak terlalu mahal.3. Optimalisasi sistem dan fasilitas produksi
Optimalisasi alat produksi menjadi salah satu prioritas utama merger ini. Dengan berbagi lini produksi dan mengintegrasikan fasilitas, kedua perusahaan berharap dapat meningkatkan utilisasi pabrik, mengurangi biaya, dan dengan demikian meningkatkan efisiensi. Mengurangi emisi karbon pabrik juga menjadi prioritas kedua perusahaan.
4. Memperkuat rantai pasokan
Integrasi fungsi pengadaan akan memungkinkan Honda dan Nissan meningkatkan daya saing dengan menyelaraskan pengadaan komponen dari rantai pasokan yang sama.
Dengan menggandeng mitra bisnis, kedua perusahaan dapat lebih efisien dalam pengadaan komponen yang mendukung pengembangan dan produksi kendaraan secara optimal5. Sinergi untuk menekan biaya operasional
Penggabungan sistem dan proses operasional, termasuk back office, akan menjadi tujuan utama untuk menciptakan efisiensi yang signifikan.
Standarisasi proses dan integrasi operasional, dan kedua perusahaan dapat mengurangi biaya secara signifikan, meningkatkan profitabilitas, dan mempercepat pengambilan keputusan.
6. Sinergi pengelolaan keuangan
Penggabungan ini memungkinkan kedua perusahaan untuk meningkatkan fungsi operasional mulai dari pemasaran, manufaktur, hingga logistik untuk keberlanjutan kendaraan global.7. Melatih sumber daya manusia yang berkualitas
Sumber daya manusia merupakan aset penting bagi kedua perusahaan. Setelah orientasi, pertukaran karyawan dan kerja sama teknis akan diperkuat untuk mendorong pengembangan keterampilan karyawan. Sumber daya manusia yang berkualitas harus siap bertransformasi menuju era kendaraan listrik dan teknologi pintar.
(rak/mikrofon)