Jakarta, CNN Indonesia —
Sumpano, calon Dewan Pengawas (Dewas) Pemberantasan Korupsi (KPK), ingin memasang kamera ponsel di Gedung KPK yang bisa diakses dari Gedung Dewas KPK.
“KPK sebaiknya memasang kamera ponsel yang bisa diakses dari Gedung Dewas KPK,” kata Sumpeno dalam acara uji kelayakan dan kepatutan calon Dewas KPK bersama Komite III DPR di Gedung Parlemen, Jakarta, Rabu (20/11). ).
Pemohon Dewas selaku hakim ini mengatakan, pemasangan kamera ponsel diterapkan di lembaganya. Dia mengatakan, hal ini dapat meningkatkan loyalitas masyarakat KPK.
“Kalau saya jelaskan ini, menurut saya itu milik Dewas, lihat kalau dilihat di ruang tamu terbuka? Ini bisa memperkuat IT di KPK yang merupakan salah satu langkah meningkatkan integritas insan KPK,” ujarnya. .
Sementara itu, Anggota Komite III DPR Sarifuddin Suding menanyakan kepada Sumpeno bagaimana cara merawat pegawai KPK di luar lingkungan kerja.
Menurut Suding, pelanggaran yang dilakukan pegawai KPK kerap terjadi di luar lingkungan kerja.
Persoalan etika tidak hanya terjadi di lingkungan kerja. Sebelumnya telah dijelaskan, untuk mengurangi pelanggaran etika, akan dipasang kamera ponsel di kantor KPK yang bisa diakses Dewas. Pelanggaran etika tidak hanya terjadi di lingkungan kerja. ,” kata Suding.
Menanggapi Suding, Sumpano mengaku Dewas tidak bisa memantau pegawai KPK di luar lingkungan kerja tanpa adanya laporan dari masyarakat.
Terus terang saya kira Dewas tidak punya kemampuan menindaklanjuti di luar kantor, Dewas akan bertindak ketika ada laporan masyarakat, kata Sumpeno.
Sumpano merupakan salah satu dari 10 calon KPK yang dipilih Komisi III DPR. Dari 10 cadeva, Komisi III akan memilih 5 cadeva untuk dikirim dan dipertimbangkan oleh Presiden Prabowo Subianto.
Kesepuluh Kadeva KPK tersebut adalah, Benny Josua Mamoto, Chiska Miravati, Eli Fariani, Gusrizal, Hamdi Hasyarbaini, Heru Krishna Reza, Iskandar Amaz, Mirvazi, Sumpeno dan Wisnu Bareno (Yoga/RDS).