Jakarta, CNN Indonesia –
Menteri Perumahan dan Permukiman Maruarar Sirait alias Ara menampik isu angsuran atau biaya yang harus dikeluarkan masyarakat untuk program 3 juta rumah akan diambil dari pemotongan subsidi BBM.
“Saya belum dengar (pembahasannya),” kata Ara usai rapat kerja dengan Komisi V DPR RI di Jakarta Pusat, Senin (4/11).
“Itu saja yang kita bicarakan, yang saya ingat adalah tentang data. Karena data adalah persoalan besar bagi kami,” jelasnya.
Ara menegaskan, masih perlu dilakukan pendataan siapa saja yang berhak memiliki rumah dari program Presiden Prabowo Subianto. Apalagi, terdapat tumpang tindih data dari sejumlah Kementerian/Lembaga (K/L).
Ia menegaskan, banyaknya versi data membuat kerja pemerintah tidak efektif. Namun Ara mengklaim Presiden Prabova sudah mengambil keputusan.
“Saya kira keputusan Presiden Prabova sangat bagus, dialah yang (menyiapkan data) untuk B.P.S. Begitulah caranya agar datanya terpusat. Masalahnya, sebelum data dari B.P.S siap, bagaimana caranya? ” dia menjelaskan.
“Kita sedang bangun (perumahan gratis) di Tangerang, kita kerja sama. Delapan bulan kalau selesai, empat bulan baru bisa pakai datanya. Kita doakan datanya segera siap sehingga kementerian/lembaga bisa memanfaatkannya. data bansos, bantuan pendidikan, kesehatan sehingga ada satu data yang dimanfaatkan semua orang,” harapnya.
Isu pengalihan subsidi energi untuk program 3 juta rumah beredar di kalangan investor. Para pengusaha telah mendengar bahwa subsidi energi akan digantikan dengan bantuan langsung kepada masyarakat untuk mencicil kepemilikan rumah.
Namun Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Bahlil Lahadalia pun membantah isu tersebut. Dia menegaskan, belum ada pembahasan mengenai pengurangan subsidi Cs perlite sebesar 3 juta cicilan program rumah.
“Tidak, itu tidak benar (subsidi energi untuk program 3.000.000 rumah dihilangkan). Tidak, tidak,” bantah Bahlil usai konferensi pers di Hotel Four Seasons, Jakarta Selatan, Minggu (3/11).
“Kita masih praktik (subsidi energi tepat sasaran). Kita belum punya ide, belum punya (kita arahkan ke program 1 juta rumah),” tegasnya.
(Minggu/Agustus)