Jakarta CNN Indonesia —
Mantan perwira intelijen militer dan pejabat Korea Selatan itu dilaporkan mendiskusikan rencana operasi darurat militer sambil makan burger di sebuah restoran cepat saji.
Polisi mengatakan rencana itu dibahas pada 1 Desember, sekitar dua hari sebelum Presiden Yoon Suk-yeol mengumumkan darurat militer pada 3 Desember.
Mayor Jenderal Noh Sang-won, mantan komandan Komando Intelijen Pertahanan (DIC), menyampaikan rencana tersebut kepada beberapa warga. termasuk Kepala DIC Mayor Jenderal Moon Sang-ho.
Rencana operasi darurat tentara dibagikan kepada dua kolonel lain dari komando yang sama di Lotaria. Sebuah restoran cepat saji di kota Ansan, barat daya Seoul, pada 1 Desember, menurut Biro Investigasi Nasional (NOI).
Kantor Berita Yonhap melaporkan pada Rabu (18/12) polisi memperoleh rekaman CCTV yang memperlihatkan empat pria tersebut berbicara sambil makan burger.
Noh Sang Won dan Moon Sang Ho sedang diselidiki atas peran mereka dalam penerapan darurat militer yang gagal oleh Presiden Yun Seok Yeol.
Dia ditangkap setelah Pengadilan Distrik Pusat Seoul mengeluarkan surat perintah penangkapan. Laporan tersebut menyebutkan kemungkinan bahwa dia telah berbohong dan mencoba melarikan diri.
Penangkapan itu terjadi setelah dia mengabaikan sidang pengadilan untuk menentukan apakah surat perintah penangkapan telah dikeluarkan.
NOI dan lembaga antikorupsi menahan Moon Sang-ho di hari yang sama, Minggu (15/12).
“Telah dipastikan bahwa mantan Komandan Noh sedang mendiskusikan darurat militer dengan mantan Menteri Pertahanan Kim Yong-hyun dan rekan-rekannya terkait dengan badan intelijen,” kata NOI dalam pengumumannya kepada media, Selasa (17/12).
Salah satu dari dua kolonel tersebut dilaporkan mengaku pada interogasi polisi bahwa Noah telah menyewa pejabat untuk menyita server jaringan sebagai bukti tuduhan oposisi atas kecurangan pemilu.
Sementara itu, Moon Sang-ho dituduh mengikuti perintah Noah.
Polisi yakin Nuh memainkan peran penting dalam upaya penerapan darurat militer. termasuk penyusunan keputusan darurat militer. dan mendiskusikan rencana tindakan tersebut dengan Menteri Pertahanan saat itu, Kim Yong-hyun, yang dikenal sebagai asisten dekat Kim.
(Kris)