Jakarta, CNN Indonesia —
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, mencatat hingga Minggu (8/12) malam, jumlah warga yang mengungsi akibat bencana hidrometeorologi tersebut mencapai 919 kepala keluarga atau 3.023 jiwa. .
“Pengungsi ini tersebar di banyak kabupaten seperti Kikamber, Paboran, Lang Kong, Sampinan dan masih banyak kabupaten lainnya,” kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Sukabumi, Madi Abdul Hakim, di Sukabumi, Minggu. 12).
Menurut Madi, para pengungsi ini selamat dari bencana seperti tanah longsor, banjir, dan tanah longsor. Mereka mengungsi karena rumahnya hancur, terisolir dan keadaan di kawasan akan semakin rusak sehingga mereka memilih mengungsi ke tempat yang lebih aman.
Penyaluran bantuan ke lokasi pengungsian kini mulai lebih seragam karena akses menuju lokasi yang ditunjuk awalnya dimulai dengan kendaraan, meski hanya menggunakan sepeda motor atau berjalan kaki, namun ada juga yang bisa ditempuh dengan mobil.
Saat ini, aparat penanggulangan bencana selain fokus pada pencarian korban bencana dan pembukaan jalan, juga fokus pada pendistribusian bantuan yang diharapkan, sehingga perbekalan bantuan dapat segera menjangkau tempat-tempat yang belum memberikan bantuan
Sementara jumlah warga yang terkena musibah bencana sebanyak 847 Kepala Keluarga (KK) yakni 8 ribu 477 jiwa dan terancam 440 KK atau 755 jiwa. Setelah itu, terdapat 1.410 rumah rusak, 1.011 rumah rusak ringan, 777 rumah rusak ringan, 423 unit terancam, serta 1.400 rumah terendam banjir dan tersebar di 38 RW.
(Antara/ISN)