Jakarta, CNN Indonesia —
Kikil adalah makanan yang populer. Namun kerikil juga diketahui memiliki efek berbahaya karena adanya kolesterol.
Tapi kerikil tidak selalu buruk. Kikil juga dapat memberikan beberapa manfaat. Apa manfaat kerikil bagi kesehatan?
Sop kikil, kikil kari, atau kikil ijo goreng bisa menjadi makanan yang menenangkan.
Ternyata kikil tidak hanya enak, tapi kaya manfaat. Di balik teksturnya yang hijau, kerikil menawarkan manfaat kesehatan yang unik.
Jika dirangkum dari berbagai sumber, kerikil adalah potongan jaringan ikat yang berasal dari kulit kepala atau bagian kulit sapi, domba, dan hewan lainnya.
Berbeda dengan daging pada umumnya yang didominasi otot, kikil mengandung serat kolagen yang memberikan kekuatan dan elastisitas pada tubuh hewan.
Karena sifatnya yang lebih kenyal, memasak kikil membutuhkan waktu yang lama. Sebelum dijadikan aneka masakan lezat, kikil harus direbus atau dikukus agar teksturnya lembut namun kenyal.
Kerikil juga kaya akan nutrisi yang penting bagi kesehatan tubuh. Berikut beberapa manfaat kerikil bagi kesehatan, mengutip berbagai sumber. Sumber protein
Kikil mengandung protein yang penting untuk membangun jaringan tubuh dan menjaga fungsi organ.
Selain itu, protein pada kikil tidak terlalu berlemak sehingga cocok bagi Anda yang ingin menjaga asupan kalori. Kaya akan kolagen
Kolagen pada kerikil penting untuk meningkatkan elastisitas kulit, menjaga kekuatan sendi, dan mengurangi tanda-tanda penuaan dini.
Kolagen juga mendukung pemulihan otot dan melumasi sendi. Hal ini menjadikan kerikil pilihan yang baik bagi orang yang aktif berolahraga atau memiliki masalah persendian. Meningkatkan kesehatan tulang dan gigi
Kerikil kaya akan mineral seperti kalsium, fosfor dan magnesium yang penting untuk kesehatan tulang dan gigi. Kandungan inilah yang menjadikan kerikil sangat bermanfaat untuk pertumbuhan anak-anak atau orang dewasa untuk mencegah osteoporosis.4. Meningkatkan pencernaan
Kolagen pada kerikil membantu memperbaiki dinding usus sehingga bagus untuk menjaga kesehatan pencernaan.
Selain itu, asam amino seperti glisin berperan dalam mendukung pertumbuhan bakteri baik di usus. Semua ini dapat mencegah penyakit pencernaan seperti sembelit atau diare.
5. Efek anti inflamasi dan menurunkan gula darah
Chikil memiliki sifat anti inflamasi yang membantu mengurangi peradangan, termasuk peradangan.
Selain itu, kolagen dan protein pada kesemek membantu menjaga keseimbangan gula darah sehingga menjadi makanan yang baik bagi penderita diabetes.
Meski banyak manfaatnya, konsumsi kerikil sebaiknya dilakukan dalam jumlah sedang.
Bagi penderita gangguan pencernaan disarankan memasak kikil dengan baik agar tidak kenyang dan tidak enak di perut. (tst/asr)