Jakarta, CNN Indonesia —
Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) hari ini (21/11) mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pasca agresi Zionis terhadap Palestina.
Selain itu, ICC telah mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap mantan Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant.
Menurut Pengadilan Kriminal Internasional, Netanyahu dan Gallant diduga melakukan kejahatan perang di Jalur Gaza.
“[Pengadilan] mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Tuan Benjamin Netanyahu dan Tuan Yoav Gallant atas kejahatan terhadap kemanusiaan dan kejahatan perang mulai 8 Oktober 2023 hingga 20 Mei 2024. Surat perintah penangkapan telah dikeluarkan,” kata pernyataan BCM.
Kejahatan perang ini mencakup kelaparan, pembunuhan, penganiayaan dan tindakan tidak manusiawi lainnya.
Israel memulai agresinya terhadap Palestina pada Oktober 2023, dan selama operasi tersebut, Israel melepaskan tembakan besar-besaran ke arah warga dan objek sipil.
Akibat agresi Israel, sekitar 44 ribu orang tewas di Palestina, dan jutaan orang menjadi pengungsi.
Apa yang terjadi setelah BCM mengeluarkan surat perintah penangkapan Netanyahu?
Menurut Statuta ICC, negara-negara anggota harus mematuhi keputusan internasional ini.
Saat ini, 124 negara telah bergabung dengan ITU. Beberapa negara termasuk Brasil, Hongaria, Yordania, Korea Selatan, dan Jepang.
Artinya, jika Netanyahu mengunjungi negara anggota ILO, negara tersebut harus menangkap perdana menteri Israel.
Keputusan ICC juga membatasi perjalanan Netanyahu dan Gallant ke luar negeri.
Neve Gordon, seorang profesor hukum internasional, mengatakan bahwa surat perintah penangkapan tersebut berarti ICC akan mengajukan tuntutan khusus terhadap negara-negara Barat seperti Amerika Serikat dan Eropa.
“Ini tentang perjanjian dagang yang mereka miliki dengan Israel, terutama perdagangan senjata,” kata Gordon.
Jika para pemimpin Israel didakwa melakukan kejahatan terhadap kemanusiaan oleh ICC, maka negara-negara Eropa harus mengkaji ulang perdagangan senjata dengan Israel mulai hari ini, karena senjata yang dikirim ke Israel digunakan untuk melakukan kejahatan terhadap kemanusiaan.
“Saya pikir Anda harus berhenti mengirimkan senjata-senjata ini,” kata Gordon. (Yesus/saudara perempuan)