Jakarta, CNN Indonesia —
Forbes merilis daftar terbaru orang terkaya di Indonesia tahun ini. Di antara 50 nama yang terungkap, ada satu konglomerat Indonesia yang mencatatkan keuntungan tertinggi, yakni keluarga Widjaja.
Menurut Forbes, kekayaan keluarga Widjaja meningkat 75 persen menjadi $ 18,9 miliar, yaitu sekitar IDR 302,73 triliun (diperkirakan dengan nilai tukar IDR 16.017 per dolar AS).
Tahun ini, mereka berada di peringkat keempat dalam daftar orang terkaya di Indonesia setelah saham di Pt Dian Swaistika Sentosa TBK (DSSA), perusahaan energi dan infrastruktur utama dari kelompok keluarga Sinar Mas, naik lebih dari tujuh kali lipat tahun ini.
Kenaikan saham disebabkan oleh diversifikasi perusahaan ke pusat energi panas bumi dan data. Pada hari Jumat (13/12), saham DSSA diperdagangkan di IDR 40.250. Bahkan, pada awal tahun lalu, harga per saham hanya IDR 7.700.
Keluarga Widjaja mewarisi kerajaan bisnis Eka Tjipta Widjaja, konglomerat dan pendiri Sinar Mas. Sejak meninggal dunia pada tahun 2019, Eka Tjipta mewariskan usahanya kepada anak-anaknya.
Sinar Mas Land juga merupakan perusahaan manajemen Bumi Serpong Damai atau BSD City. Selain itu, kekayaan keluarga ini berasal dari kertas, jasa keuangan, perawatan kesehatan, manufaktur makanan dan bisnis telekomunikasi.
Franky Wijaya atau Franky Oesman Widjaja adalah salah satu putra Eka Tjipta yang melanjutkan bisnis keluarga setelah kematian ayahnya.
Menurut situs web Sinar Mas, Franky adalah CEO Golden Agri-Resources Ltd, anak perusahaan dari grup. Dia dan kedua saudara lelakinya, Indra dan Muktar Widjaja, berada pada tingkat tertinggi dalam kelompok Sinar Mas.
Namun, konflik internal melanda keluarga Eka Tjipta pada tahun 2020, ketika salah satu dari anak-anaknya, Freddy Widjaja, membawa lima saudara kandungnya ke pengadilan atas pajak warisan IDR 672,61 triliun. Bahkan, pengacara Freddy melaporkan Franky CS untuk pencucian uang (TPPU) tahun lalu.
Menurut CNBC Indonesia, Sinar Mas diduga melanggar hukum dengan menghindari pajak melalui perusahaan shell lepas pantai.
Selain kerusakan pada Freddy Widjaja, para terdakwa dikatakan memiliki potensi untuk menipu atau IDR 1 triliun dan IDR 40 triliun pajak.
(del/sfr)