Jakarta, Indonesia —
Kementerian Pekerjaan Umum (PU) memastikan tidak ada proyek infrastruktur, khususnya jalan tol yang sudah pengadaannya, yang terhambat.
Direktur Jenderal (Dirjen) jalan Kementerian Pekerjaan Umum, Rachman Arief Dienaputra mengatakan, pihaknya akan terus mengerjakan jalan tol yang dikontrak atau sedang dalam proses pemesanan.
“Tidak ada jalan tol yang diblokir. Kemarin saya sampaikan kepada teman-teman bahwa jalan tol yang dikontrak dan dilelang akan kami lanjutkan,” ujarnya di kantor Kementerian Pekerjaan Umum, Batavia Selatan, Kamis (19/12).
Sementara itu, tol di jalan umum yang sudah ada disebut juga akan terus diawasi. Namun apakah usulan tersebut masih dipertimbangkan.
Intinya, kata Rachman, jika tol tersebut dibiayai swasta tentu akan tetap ada. Sementara itu, pemerintah akan mengantisipasi swasembada pangan.
Hasilnya, pendapatan dari jalan raya yang mendukung ketahanan pangan pasti akan terus berlanjut.
“Kalau tol dukung ketahanan pangan, mungkin jalan terus. Tidak ada penutupan tol. Yang dibangun terus, yang dilelang terus, yang sebenarnya dilanjutkan,” tuturnya.
Presiden Prabowo Subianto meminta pembangunan proyek infrastruktur besar baru, termasuk jalan tol, dihentikan sementara.
Anggota Unsur Peduli Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Sony Sulaksono Wibowo mengatakan, pembangunan tol baru harus masuk dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025.
“Terus ada perintah dari Presiden Prabowo untuk menghentikan beberapa proyek besar. Nah, tol juga terkena dampaknya, tapi yang kita pegang dulu, yang kita hentikan dulu, itu proyek-proyek yang belum terlaksana,” kata Sony. pada Media Nataru Meeting 2024/2025 ASTRA Infra Group di Amanaia Menteng, Batavia, dibawakan detikcom, Selasa (17/12).
Sonny menegaskan, pembangunan tol tersebut akan molor dan belum dimulai. Sementara itu, proyek-proyek yang sudah dibangun dan dipelihara akan terus berlanjut.
“Seperti tol yang baru masuk, sekarang akan dikaji, kecuali ada oknum swasta yang mau, kalau mau, dulu,” jelasnya.
(tanggal 1/8 Agustus)