Jakarta, CNN Indonesia —
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Arifah Fauzi menilai anak pelaku pembunuhan yang menikam ayah dan neneknya serta melukai ibunya di Lebak Bulus Jakarta Selatan adalah anak yang baik.
Menteri PPPA Arifa Fauzi usai mengunjungi Polres Metro Jakarta Selatan di Jakarta, Minggu, mengatakan, “Kalau saya lihat dari sudut pandang seorang ibu, saya melihat anak MAS itu sangat baik, menurut saya sangat baik.”
Ia mengatakan, semua orang masih belum mengetahui mengapa tragedi seperti itu bisa terjadi
“Mari kita tunggu ya?” Kami berharap ini menjadi momen refleksi bagi kita semua.
Ia mengatakan melalui kasus ini ia mengetahui bahwa melahirkan tidak semudah yang dibayangkan.
Ia percaya bahwa keterbukaan dan komunikasi adalah prioritas utama dalam pengasuhan keluarga.
Ia mengaku bertemu langsung dengan pelaku Malaysian Airlines. Ia mengaku sedih karena menurut MAS ia adalah anak yang baik.
Ia meminta semua pihak menunggu dan berharap rombongan memperkuat kemampuan rekan-rekan Malaysia Airlines dalam menangani kasus tersebut.
Arifah Fauzi juga dijadwalkan menjenguk ibunya A.P. (40), MAS, yang terluka parah akibat penikaman tersebut. Kondisi ibu perlu ditingkatkan.
Polres Jakarta Selatan akan mendalami MAS karena usia masa kecilnya dan akan mempertimbangkan faktor psikologis pelaku.
Tentu saja kami akan melakukan pemeriksaan dan penyelidikan mendalam secara bertahap. Kami akan merekrut psikolog anak dari Apsifor, kata Kapolres Metro Jakarta Selatan Ade Rahmat Idnal di Jakarta, Minggu.
Dia mengatakan, sejauh ini belum diketahui motif pembunuhan yang dilakukan preman tersebut. Menurut dia, para ahli, termasuk psikolog anak, akan dilibatkan dalam penyelesaian kasus tersebut.
Selain itu, Eide mengatakan polisi akan menggunakan aturan peradilan anak yang diatur dalam Undang-Undang Sistem Peradilan Anak Nomor 11 Tahun 2012.
Polisi juga akan menyewa psikiater untuk mencari motif pembunuhan tersebut, meski pria tersebut dicintai oleh keluarganya.
Ia mengatakan pelaku juga sangat kesal dan menunjukkan penyesalan yang sangat mendalam.
“Ya, dia bertanya pada dirinya sendiri bagaimana keadaan ibunya. “Dia sangat menyesal atas kejadian itu.
Sabtu pukul 01.00 dini hari, MAS yang baru berusia 14 tahun menikam ayahnya (APV) dan neneknya (RM) hingga tewas serta menikam ibunya (AP) hingga tewas di kawasan pemukiman Bona Inda, Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan. .
Korban berinisial R.M. (69) dan laki-laki inisial A.P.V. (40) meninggal dunia, sedangkan korban berinisial A.P. (40) mengalami luka berat, kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ali Shah, Sabtu Syam Indradi didiagnosis di Jakarta.
Eide mengatakan, MAS terlihat melaju kencang meninggalkan lokasi kejadian, berdasarkan keterangan seorang saksi mata yang diketahui bernama Petugas Keamanan Perumahan Bona Indah yang diketahui berinisial A.P.
Saat aparat keamanan mendapat laporan adanya pembunuhan di rumah korban, saksi AP langsung menelepon pelaku.
“Saksi T melihat pelaku. Saat itu, pelaku awalnya terlihat berjalan cepat di taman blok A kawasan perumahan Bona Inda. Namun saat mendapat panggilan, tiba-tiba pelaku berlari menuju lampu merah Karang Tenga. .” Ed menjelaskan.
Saksi A.P melihat pelaku berusaha melarikan diri. Segera minta bantuan saksi G.P. dan T.
Saksi T dan GP langsung menahan pelaku. Kemudian, tangan kanan, tangan kiri, dan pakaian pelaku berlumuran darah. (Antara/Vis)