Jakarta, CNN Indonesia —
Badan Narkotika Nasional (BNN) menyatakan berhasil mengungkap 618 kasus narkoba dan 2 laboratorium rahasia narkoba sepanjang tahun 2024.
Hal itu disampaikan Komjen Martinus Hukom, Ketua BNN, dalam jumpa pers akhir tahun, Senin (23/12) di Gedung BNN, Jakarta Timur.
Dari total kasus tersebut, kata Martinez, PNN menangkap 974 tersangka kasus narkoba dan 11 tersangka terkait laboratorium narkoba rahasia.
Dia menjelaskan, ratusan tersangka tergabung dalam 27 sindikat narkoba berbeda. 13 jaringan narkoba nasional dan 14 jaringan narkoba internasional secara rinci.
Sedangkan tersangka dalam surat perintah penangkapan (DPO) BNN pada tahun 2024 berjumlah 363 orang, kata Martinez dalam konferensi pers.
Martinez mengatakan, 26 pelaku yang masuk DPO pada 2024 berhasil ditangkap penyidik. Jadi, saat ini penyandang disabilitas yang masih diproses sebanyak 337 orang, ujarnya.
Dari berbagai pengungkapan, BNN berhasil menyita 710 kilogram sabu, 2.178 kilogram ganja, 290 ribu tablet ekstasi, 2 kilogram heroin, 4 kilogram kokain, 977 kilogram.
Penyidik juga memusnahkan lahan ganja seluas 135.000 meter persegi yang berisi tanaman ganja basah dengan berat mencapai 35,5 ton.
Berdasarkan seluruh barang bukti narkoba yang berhasil disita pada tahun 2024, PNN telah menyelamatkan nyawa lebih dari 4 juta anak di tanah air dari potensi ancaman penyalahgunaan narkoba, ujarnya.
Ia juga menjelaskan, setiap rilis, BNN bekerja sama dengan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) untuk menelusuri aliran dana narkoba.
Ia menambahkan, akibatnya terjadi penyitaan aset senilai Rp111,5 miliar terhadap 15 bandar narkoba dengan unsur tindak pidana pencucian uang (TPPU).
“Ini sebagai upaya untuk memiskinkan para pengedar agar tidak kembali lagi memperdagangkan obat-obatan terlarang,” ujarnya.
(tfq/tsa)