Jakarta, CNN Indonesia —
Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, menyalahkan Amerika Serikat dan Israel atas jatuhnya rezim Presiden Bashar al-Assad di Suriah pada akhir pekan lalu.
Melalui pernyataan pertamanya mengenai situasi di Suriah, Khamenei mengatakan bahwa “apa yang terjadi di Suriah adalah proyek bersama antara AS dan pemerintah Zionis.”
“(Kami memiliki) bukti bahwa apa yang terjadi di Suriah adalah hasil rencana bersama antara AS dan pemerintah Zionis,” Khamenei dikutip Al Jazeera, Rabu (11/12).
Khamenei bahkan menuduh Turki ikut campur dalam jatuhnya rezim Assad dan militer di Suriah.
“Ya, pemerintah negara tetangga Suriah memainkan dan mempunyai peran yang jelas dalam (situasi) ini. Kami melihatnya,” tambah Khamenei.
Namun, Khamenei kembali menegaskan bahwa “ide besar” dalam masalah ini adalah AS dan Israel.
Iran adalah sekutu terdekat Suriah di kawasan. Teheran telah menunjukkan dukungannya terhadap rezim Presiden Bashar Al-Assad dalam menghadapi meningkatnya perlawanan terhadap tentara Suriah beberapa hari sebelum pemerintahannya jatuh.
Hubungan Iran dan Suriah sudah terjalin sejak revolusi Islam pada tahun 1979. Hubungan ini semakin erat ketika Suriah mengalami perang saudara pada tahun 2011. Bahkan, saat itu, Iran digambarkan sebagai “sahabat setia” Suriah dan pemerintah. . Presiden Bashar Al-Assad.
Hubungan antara Iran dan Suriah tentu tidak terjadi dengan sendirinya. Kuatnya hubungan kedua negara terbentuk karena Iran biasa memberikan bantuan keuangan dan militer ke Suriah. Bantuan ini telah meningkat sejak dimulainya perang saudara di Suriah pada tahun 2011.
Jatuhnya rezim Assad di Suriah juga dinilai menciptakan tantangan baru bagi Iran untuk mempertahankan pengaruhnya di kawasan. (letakkan/rds/bac)